9 Fakta Menarik Bijuu di Serial Anime Naruto, Beberapa Diantaranya Merupakan Mitologi Jepang?

Gadget – Bijuu merupakan makhluk legendaris yang menjadi milik setidaknya satu desa besar di dunia Naruto.

Apa saja fakta menarik yang perlu diketahui tentang Bijuu?

Mari kita simak 9 fakta menarik seputar Bijuu dalam serial Naruto:

1. Arti dari "Bijuu" adalah "Monster Berekor".

Bijuu secara harfiah mengacu pada monster-monster berekor, yang dengan jelas menunjukkan bahwa mereka adalah entitas yang memiliki kekhasan pada ekor mereka.

Setiap Bijuu memiliki jumlah ekor yang berbeda.

2. Semuanya berasal dari Juubi.

Pada awalnya, hanya ada satu makhluk yang memiliki chakra yang sangat besar, yaitu Juubi atau dikenal sebagai bibit Pohon Chakra.

Hagoromo membagi Juubi menjadi sembilan bagian untuk menciptakan harmoni kekuatan di seluruh dunia.

Hal ini mengakibatkan terciptanya Bijuu, di mana setiap Bijuu merupakan pecahan dari Juubi. Meskipun memecah Juubi mengharuskan pengorbanan besar dalam hal nyawa dan chakra.

3. Mereka adalah kumpulan chakra yang diberi jiwa.

Proses pembentukan Bijuu sebenarnya cukup sederhana meskipun sulit dilakukan.

Masing-masing Bijuu hanya merupakan sebagian kecil dari Juubi, namun jumlahnya tetap sangat besar.

Hagoromo menggunakan kekuatan ciptaannya untuk memberikan jiwa pada setiap kumpulan chakra yang membentuk entitas hewan ini dan memberi mereka nama.

4. Ada empat yang berasal dari mitologi Jepang.

Pencipta Naruto, Kishimoto, memasukkan empat makhluk dari mitologi Jepang ke dalam sembilan Bijuu yang ada.

Keempat makhluk ini termasuk dalam kategori Yokai atau makhluk spiritual di Jepang.

Mereka adalah Shukaku, yang berasal dari kisah tanuki; Matatabi, yang berasal dari Nekomata; Gyuki, yang berasal dari cerita banteng Oni; dan Kurama, yang berasal dari monster rubah Kitsune.

Sementara Bijuu lainnya merupakan kreasi asli Kishimoto.

5. Meskipun memiliki nama, mereka jarang menggunakan nama tersebut.

Hagoromo memberikan nama pada setiap Bijuu sejak mereka lahir.

Meskipun mereka mungkin merasa bangga dengan nama mereka, namun jarang sekali mereka menggunakan nama tersebut satu sama lain.

Contohnya, Bijuu seperti Shukaku, Gyuki, atau Kurama sering kali dipanggil dengan sebutan ekor mereka atau dengan panggilan yang lebih umum seperti rubah atau tanuki.

Mungkin hal ini menunjukkan rasa malu atau keengganan mereka untuk menggunakan nama mereka.

6. Mereka dapat berbicara tanpa membuka mulut.

Kebanyakan Bijuu sering kali terlihat berbicara tanpa membuka mulut.

Terkadang, mereka dapat mengucapkan kalimat panjang hanya dengan membuka mulut sedikit atau bahkan tanpa membuka mulut sama sekali.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka berfungsi tidak seperti makhluk hidup biasa karena awalnya mereka hanyalah chakra yang diberi jiwa.

Selain itu, hal ini juga menunjukkan kemampuan mereka untuk berkomunikasi melalui telepati.

7. Chomei dan Gyuki tidak dihitung dari jumlah ekor.

Meskipun semua Bijuu dinamai dan diidentifikasi berdasarkan jumlah ekor mereka, Chomei dan Gyuki memiliki perbedaan.

Meskipun nama mereka "Ekor Tujuh" dan "Ekor Delapan", Chomei memiliki enam sayap dan satu ekor khas serangga yang menjadikannya tujuh, sementara Gyuki memiliki delapan kaki gurita yang dihitung sebagai ekor.

8. Isobu adalah satu-satunya yang pernah "mati".

Bijuu tidak akan benar-benar mati; mereka akan hidup kembali setelah "mati".

Namun, Isobu adalah satu-satunya Bijuu yang diketahui pernah mengalami kondisi ini.

Saat berada dalam tubuh Rin dan mati oleh Kakashi, Isobu juga mengalami "kematian".

Namun, ia kemudian hidup kembali dan dikendalikan oleh Yagura.

9. Tubuh Shukaku dan Matatabi tidak berbentuk fisik.

Berbeda dengan Bijuu lainnya yang memiliki bentuk fisik, Shukaku dan Matatabi memiliki bentuk yang tidak biasa.

Shukaku berbentuk gumpalan pasir, sedangkan Matatabi berwujud api biru.

Karena bentuk mereka yang tidak biasa, mereka sering disebut sebagai hantu yang hidup, mirip dengan Yokai dari mana asal mereka.

Bahkan, saat Kurama berada di dalam tubuh Naruto, ia juga tidak memiliki bentuk fisik, hanya berupa chakra belaka.