Alasan Sakura Banyak Diremehkan Oleh Para Fans Dan Disebut Karakter Beban

Gadget – Beberapa hari belakangan ini, dunia maya dihebohkan dengan sorotan tajam terhadap sosok Sakura, yang dianggap sebagai figur sekunder dalam kisah Naruto.

Tetapi, apakah benar Sakura layak untuk selalu mendapat penilaian negatif dan dianggap tak menarik? Haruno Sakura bukanlah sembarang karakter dalam narasi Naruto; ia adalah penerus Tsunade Senju sebagai peraih gelar ninja medis terkemuka di jagat shinobi.

Sayangnya, Sakura seringkali menjadi sasaran kritik pedas dalam cerita tersebut.

Banyak yang berpendapat bahwa Sakura tidak setara dengan Naruto atau Sasuke dalam hal kekuatan dan ketangguhan.

Sikapnya yang terlalu terpaku pada Sasuke dan minim apresiasi terhadap Naruto semakin menegaskan pandangan negatif terhadap dirinya.

Dengan beragam penggambaran dari tangan Masashi Kishimoto, pencipta Naruto, tak mengherankan jika sebagian besar penggemar merasa jengkel terhadap karakter Sakura.

Meskipun perannya dalam Boruto menunjukkan sedikit peningkatan, kita masih jelas mengingat bagaimana Sakura tampil di masa mudanya.

Sebelum bertemu dengan Tsunade, Sakura tampaknya mengalami kesulitan untuk berkembang.

Padahal, potensi besar terpendam dalam dirinya, yang seharusnya mampu menyamai Naruto dan Sasuke.

Namun, perkembangannya yang lambat membuatnya terpinggirkan oleh sorotan penggemar.

Sakura tidak lahir dari keluarga atau klan ninja terkenal; ia hanyalah anak biasa dari Konoha.

Namun, dengan tekad tinggi dan semangat untuk berkembang menjadi seorang shinobi yang tangguh, Sakura berusaha keras untuk melampaui batasan-batasan yang menghadangnya.

Sejak awal, Sakura telah diakui sebagai salah satu siswa paling cerdas di akademi ninja.

Meskipun masih sebagai Genin, ia berhasil melewati ujian untuk menjadi Chunin.

Bergabung dengan Tim 7 yang dipimpin oleh Kakashi, Sakura mampu melengkapi kekurangan tim dengan kecerdasannya, meskipun Sasuke lebih unggul dalam hal taktik.

Ketika Sakura berhasil mengalahkan Sasori, keberanian dan kecerdasannya menjadi semakin terang benderang.

Namun, sayangnya, potensi penuhnya jarang dieksplorasi sepenuhnya dalam cerita.

Momen-momen seperti ketika Sakura menemukan Kakashi di bawah tanah saat latihan atau saat ia berperang melawan White Zetsu selama Perang Dunia Shinobi Keempat seharusnya mendapat sorotan lebih.

Yang memprihatinkan adalah bahwa dalam cerita awal Naruto, kita jarang disuguhkan dengan adegan Sakura yang berlatih keras seperti Naruto atau Sasuke.

Kakashi lebih memilih melatih Naruto dan Sasuke, sementara Sakura tampak dikesampingkan.

Meskipun demikian, langkahnya untuk meminta bimbingan langsung dari Tsunade Senju adalah langkah tepat.

Dengan latihan yang intensif bersama Tsunade, Sakura berkembang menjadi sosok yang luar biasa dengan kemampuan yang memukau.

Ia menjadi penerus yang bangga dari Tsunade, bahkan melampaui kekuatannya.

Sikap keras kepalanya, meskipun terkadang disalahartikan, telah membawanya pada prestasi yang luar biasa.

Menjadi salah satu ninja medis terkemuka di dunia dan ahli Genjutsu, Sakura telah membuktikan bahwa latar belakangnya bukanlah penghalang untuk meraih impian.

Ada banyak momen yang menunjukkan dedikasinya terhadap keberhasilan dirinya sendiri dan keselamatan rekan-rekannya.

Misalnya, ketika ia memutuskan untuk memotong rambut panjangnya dan saat ia menyelamatkan Naruto, Sasuke, dan rekan-rekannya selama Perang Dunia Shinobi Keempat.

Secara keseluruhan, Sakura adalah karakter yang pantas mendapat pengakuan lebih banyak. Kekuatan dan perannya dalam cerita Naruto sebenarnya tidak boleh diabaikan.

Dengan banyaknya karakter perempuan dalam Boruto, harapannya adalah bahwa pengalaman yang dialami Sakura tidak akan terulang pada karakter-karakter perempuan lainnya.

Penambahan peran Sarada sebagai pengimbang bagi Boruto adalah langkah yang positif dalam mengimbangi narasi tersebut.