Menghitung Fixed Asset Turnover: Rumus dan Manfaatnya bagi Bisnis

Menghitung Fixed Asset Turnover: Rumus dan Manfaatnya bagi Bisnis
Sumber :
  • Ajaib

Pada perhitungan ini, “penjualan bersih” diambil dari laporan laba rugi, sedangkan “rata-rata aset tetap bersih” berasal dari neraca perusahaan, yang dihitung setelah dikurangi depresiasi. Hasil dari rumus ini memberikan gambaran seberapa besar kontribusi investasi aset tetap terhadap pendapatan perusahaan.

Contohnya, perusahaan Fisher Company mencatat penjualan bersih Rp9,99 miliar di tahun 2015, dengan rata-rata aset tetap bersih sebesar Rp1,05 miliar. Dari rumus di atas, rasio Fixed Asset Turnover Fisher Company adalah 9,51. Artinya, setiap rupiah yang diinvestasikan dalam aset tetap menghasilkan hampir sepuluh rupiah dalam penjualan, menunjukkan efisiensi yang tinggi.

Mengapa Fixed Asset Turnover Penting dalam Analisis Keuangan?

Rasio Fixed Asset Turnover yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memaksimalkan aset tetapnya untuk menghasilkan pendapatan. Hal ini berarti setiap unit aset tetap yang dimiliki memberikan kontribusi yang signifikan pada penjualan, yang pada gilirannya mendukung profitabilitas dan daya saing perusahaan di pasar. Namun, perlu dicatat bahwa rasio ini hanya menilai efisiensi penggunaan aset tetap, bukan langsung mencerminkan profitabilitas atau arus kas.

Fungsi Fixed Asset Turnover dalam Evaluasi Bisnis

Fixed Asset Turnover memiliki beberapa kegunaan penting bagi perusahaan dalam mengoptimalkan aset tetap dan mengevaluasi kinerja keuangan. Berikut ini beberapa fungsi utama dari rasio ini:

Mengukur Efisiensi Aset Tetap