Menghitung Fixed Asset Turnover: Rumus dan Manfaatnya bagi Bisnis

Menghitung Fixed Asset Turnover: Rumus dan Manfaatnya bagi Bisnis
Sumber :
  • Ajaib

GadgetFixed Asset Turnover (FAT) adalah salah satu rasio kunci dalam analisis keuangan yang membantu mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan aset tetap untuk menghasilkan pendapatan. Rasio ini berperan penting dalam memahami efisiensi operasional, terutama bagi perusahaan yang mengandalkan aset tetap dalam produksi atau layanan sehari-hari. Dari perhitungan ini, perusahaan dapat menilai apakah investasi pada aset tetap memberikan hasil sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Apa Itu Fixed Asset Turnover dan Pentingnya bagi Perusahaan

Fixed Asset Turnover mengukur hubungan antara aset tetap yang dimiliki perusahaan dan penjualan yang dihasilkan. Aset tetap sendiri merupakan aset berwujud yang digunakan dalam operasional bisnis dalam jangka panjang, seperti properti, bangunan, mesin, dan peralatan lainnya. Aset ini tidak hanya menjadi tulang punggung operasional perusahaan, tetapi juga berperan besar dalam proses produksi yang pada akhirnya berdampak pada pendapatan perusahaan.

Namun, seperti aset lainnya, aset tetap juga mengalami penurunan nilai seiring waktu akibat depresiasi, penurunan nilai, atau bahkan pelepasan. Maka, penting bagi perusahaan untuk menghitung Fixed Asset Turnover guna memastikan aset tetap tersebut tetap produktif dan efisien.

Rumus Fixed Asset Turnover dan Cara Menghitungnya

Menurut Corporate Finance Institute, Fixed Asset Turnover adalah rasio yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Fixed Asset Turnover (FAT) = Net Sales / Average Fixed Asset

Pada perhitungan ini, “penjualan bersih” diambil dari laporan laba rugi, sedangkan “rata-rata aset tetap bersih” berasal dari neraca perusahaan, yang dihitung setelah dikurangi depresiasi. Hasil dari rumus ini memberikan gambaran seberapa besar kontribusi investasi aset tetap terhadap pendapatan perusahaan.

Contohnya, perusahaan Fisher Company mencatat penjualan bersih Rp9,99 miliar di tahun 2015, dengan rata-rata aset tetap bersih sebesar Rp1,05 miliar. Dari rumus di atas, rasio Fixed Asset Turnover Fisher Company adalah 9,51. Artinya, setiap rupiah yang diinvestasikan dalam aset tetap menghasilkan hampir sepuluh rupiah dalam penjualan, menunjukkan efisiensi yang tinggi.

Mengapa Fixed Asset Turnover Penting dalam Analisis Keuangan?

Rasio Fixed Asset Turnover yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memaksimalkan aset tetapnya untuk menghasilkan pendapatan. Hal ini berarti setiap unit aset tetap yang dimiliki memberikan kontribusi yang signifikan pada penjualan, yang pada gilirannya mendukung profitabilitas dan daya saing perusahaan di pasar. Namun, perlu dicatat bahwa rasio ini hanya menilai efisiensi penggunaan aset tetap, bukan langsung mencerminkan profitabilitas atau arus kas.

Fungsi Fixed Asset Turnover dalam Evaluasi Bisnis

Fixed Asset Turnover memiliki beberapa kegunaan penting bagi perusahaan dalam mengoptimalkan aset tetap dan mengevaluasi kinerja keuangan. Berikut ini beberapa fungsi utama dari rasio ini:

Mengukur Efisiensi Aset Tetap

Fixed Asset Turnover membantu perusahaan menilai seberapa efektif mereka menggunakan aset tetap untuk menghasilkan pendapatan. Setiap rupiah yang diinvestasikan pada aset tetap diharapkan memberikan kontribusi optimal terhadap penjualan.

Perbandingan Kinerja Antar Perusahaan

Rasio ini memungkinkan perusahaan untuk membandingkan efisiensi operasionalnya dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Investor dan analis dapat menggunakan rasio ini untuk menilai apakah perusahaan lebih efisien dalam mengelola aset tetap dibandingkan pesaingnya.

Analisis Tren Jangka Panjang

Dengan melihat rasio Fixed Asset Turnover dari waktu ke waktu, manajemen dan investor dapat mengidentifikasi pola efisiensi dalam penggunaan aset tetap. Apakah perusahaan meningkat atau menurun dalam hal efisiensi dapat dilihat dengan membandingkan rasio ini dari tahun ke tahun.

Relevansi pada Industri Padat Modal

Rasio ini sangat berguna dalam industri padat modal, seperti manufaktur, di mana aset tetap memainkan peran utama dalam operasional bisnis. Sebaliknya, di sektor jasa atau teknologi, yang lebih bergantung pada tenaga kerja atau aset tak berwujud, rasio ini mungkin kurang relevan.

Evaluasi Potensi Pertumbuhan Perusahaan

Investor menggunakan rasio ini untuk melihat apakah pertumbuhan penjualan sebanding dengan investasi dalam aset tetap. Jika perusahaan mampu mengelola aset tetap dengan baik, hal ini bisa menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan jangka panjang.

Indikator Kesehatan Operasional

Fixed Asset Turnover membantu mengidentifikasi efisiensi dalam operasional bisnis. Jika rasio ini rendah, perusahaan mungkin perlu mengevaluasi kembali strategi pemanfaatan aset tetap untuk meningkatkan efisiensi dan pendapatan.

Menilai Dampak Investasi pada Kinerja Perusahaan

Fixed Asset Turnover juga mencerminkan bagaimana keputusan investasi pada aset tetap berkontribusi pada pendapatan. Rasio yang rendah mungkin menandakan bahwa aset tetap belum digunakan secara maksimal atau perlu diperbaiki.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Fixed Asset Turnover adalah indikator penting dalam mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan aset tetapnya untuk menghasilkan pendapatan. Rasio ini juga menjadi alat evaluasi yang penting bagi investor dan analis dalam menilai efisiensi penggunaan aset tetap. Dengan memahami dan memantau rasio ini, perusahaan dapat melakukan penyesuaian strategis yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan mempertahankan daya saing di pasar yang terus berkembang.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget