Value Bitcoin Kembali Naik Sampai Rp1,3 Miliar, Ini Kata Reku
- Unsplash.com
Gadget – Bitcoin, aset kripto yang paling banyak diperdagangkan, kembali menunjukkan kekuatannya setelah mengalami sedikit koreksi dari level All-Time-High. Menurut data CoinMarketCap, saat ini Bitcoin diperdagangkan pada level USD 65.925 atau sekitar Rp 1,3 miliar, mengalami kenaikan sebesar 5,37% dalam satu minggu terakhir.
Robby, yang menjabat sebagai Chief Compliance Officer (CCO) dan Ketua Umum Aspakrindo-ABI, menyatakan bahwa lonjakan harga Bitcoin ini diikuti dengan meningkatnya antusiasme di kalangan investor, trader, dan masyarakat umum.
"Dari percakapan yang kami lakukan dengan para pengguna, mereka sangat bersemangat mengenai lonjakan harga Bitcoin yang telah mencapai di atas Rp 1 Miliar. Potensi peningkatan harga di masa mendatang masih terbuka lebar. Para pemegang Bitcoin saat ini sedang menikmati kenaikan ini dan menantikan tercapainya All-Time High yang baru," jelas Robby.
Selain investor dan trader, minat masyarakat umum terhadap aset kripto juga meningkat seiring dengan lonjakan harga Bitcoin. "Tidak dapat disangkal bahwa kinerja Bitcoin telah menjadi topik pembicaraan yang hangat di masyarakat, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Momen ini juga dapat menjadi titik awal bagi investor baru untuk memasuki dunia aset kripto. Oleh karena itu, aset kripto semakin menjadi pilihan yang menarik untuk diversifikasi portofolio investasi, bukan sekadar pelengkap," kata Robby.
Namun demikian, Robby menekankan pentingnya prinsip dasar dalam berinvestasi, yaitu pemahaman dan literasi. "Kami berharap investor dan calon investor dapat membuat keputusan investasi yang bijaksana. Hindari terburu-buru dan FOMO. Lakukan riset terlebih dahulu untuk memahami fungsi suatu koin, tim pengembangnya, proyeknya, dan kasus penggunaannya. Untuk membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang tepat, Reku terus menyediakan analisis pasar yang disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan diperbarui setiap hari. Ini cocok untuk berbagai jenis investor," tambahnya.
Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Sanjaya. Menurutnya, di tengah tren bullish ini, masyarakat juga harus memastikan bahwa mereka berinvestasi melalui platform yang aman dan terdaftar di Bappebti.
"Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap transaksi dan investasi yang dilakukan oleh masyarakat dilindungi oleh regulasi. Bappebti melakukan pengawasan komprehensif terhadap platform-platform yang terdaftar, mulai dari aset kripto utilitas (utility crypto) hingga aset kripto beragun aset (Crypto Backed Asset), menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Namun, jika masyarakat melakukan transaksi kripto di luar platform yang terdaftar di Bappebti, mereka tidak akan mendapatkan perlindungan yang sama," ungkap Tirta.
Dengan berinvestasi melalui platform yang terdaftar di Bappebti, Tirta berharap bahwa momentum bullish ini juga akan meningkatkan jumlah investor dan transaksi kripto di Indonesia. "Pasar kripto telah melalui masa bearish dan optimisme masyarakat menjelang Bitcoin Halving semakin meningkat. Jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 18,83 juta orang pada bulan Januari lalu. Kami optimis bahwa angka ini akan terus meningkat seiring dengan perkembangan positif di pasar kripto. Kami terus mendorong masyarakat untuk berinvestasi melalui platform yang aman dan terdaftar di Bappebti seperti Reku," tambah Tirta.
Optimisme ini juga dibagikan oleh Direktur Utama PT Bursa Komoditi Nusantara (CFX), Subani. "Ekosistem industri kripto saat ini sudah lengkap dengan adanya lembaga Self-Regulatory Organizations (SRO), yang terdiri dari peran bursa kripto yang teregulasi, seperti CFX, PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI) sebagai Lembaga Penjamin dan Penyelesaian Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto, dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) sebagai Lembaga Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto. Kehadiran SRO ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam melindungi investor dan merespons minat masyarakat terhadap aset kripto. Dengan terintegrasinya Reku dengan ketiga lembaga SRO ini, Reku siap untuk merespons periode bullish ini dengan cepat dan efektif," tegas Subani.
Menurut Subani, pada Februari 2024, terdapat 32 Calon Anggota Bursa yang terdiri dari 29 CPFAK dan 3 Non-CPFAK yang mendaftar pada tahun 2023. "Bursa bersama kedua lembaga SRO terus berkomitmen untuk memastikan pengawasan terhadap CPFAK yang terdaftar untuk memberikan kenyamanan dalam berinvestasi. Oleh karena itu, kami harap masyarakat juga semakin sadar akan pentingnya berinvestasi melalui platform yang aman, salah satunya adalah Reku, yang terus memprioritaskan keamanan dan transparansi bagi penggunanya," tambah Subani.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |