Harbolnas, 3 Ecommerce Ini Dapat Limpahan Trafik Belanja
- Campaign Creators/Unsplash
Gadget – Fenomena dimana semakin meningkatnya animo masyarakat untuk berbelanja saat menjelang akhir tahun bukanlah hal yang baru. Salah satu aspek yang menjadikan periode kuartal empat (Q4) momentum penting bagi para pemain e-commerce adalah Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Snapcart mengadakan penelitian terkait “Perilaku Belanja Online Masyarakat di tengah Kemeriahan Akhir Tahun” dengan metode online selama 3 bulan terakhir dan melibatkan 1000 responden dari usia 20 - 35 tahun, yang tersebar di berbagai area di Indonesia.
“Setiap tahunnya Harbolnas menjadi sarana para pemain e-commerce unjuk gigi dalam memberikan penawaran terbaik dan menghadirkan inovasi serta program baru guna meningkatkan daya saing. Survei Snapcart Indonesia melihat 95% responden mengaku telah memanfaatkan momentum 12.12 untuk berbelanja. Melihat antusiasme terhadap periode ini, Snapcart melakukan penelitian untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengaruh ragam inovasi serta program yang dihadirkan dalam melahirkan tren baru dalam berbelanja online,” ujar Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart Indonesia.
Dari riset ini, kata dia, ditemukan berbagai manfaat yang dirasakan, sebanyak 71% responden mengakui Harbolnas membantu untuk menghemat, 56% program yang menguntungkan, 50% bisa mendapat barang-barang yang menarik, dan 27% untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun.
Dari tiga pemain utama, ditemukan mayoritas responden memilih Shopee sebagai platform yang paling sering digunakan untuk berbelanja saat perayaan kampanye Harbolnas, diikuti oleh Tokopedia dan Lazada di posisi ke dua dan ke tiga. Adapun data dapat dilihat melalui persentase masing-masing faktor yang menjadi poin konsiderasi masyarakat dalam memilih sebuah platform untuk dimanfaatkan saat kampanye harbolnas sangat beragam.
Tren Baru dalam Berbelanja Online
Menjadi salah satu alasan konsumen untuk memilih sebuah platform belanja dalam merayakan Harbolnas, berinovasi menghadirkan sebuah fitur menjadi salah satu upaya yang terus dilakukan pemain e-commerce untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Tidak berhenti pada ketersediaan wadah yang menjadi perpanjangan tangan antara penjual dan pembeli, inovasi fitur dan program ini melahirkan kebiasaan baru ketika berbelanja online.
“Beberapa waktu ke belakang, ragam inovasi fitur yang dihadirkan seperti Live Shopping, Short Video dan Games cukup menarik perhatian masyarakat. Masing-masing fitur ini menawarkan pengalaman berbeda yang disesuaikan dengan tren dan kebutuhan penjual maupun pembeli. Diawali dari hiburan yang ditawarkan melalui berbagai pilihan Games dalam aplikasi, hingga munculnya inovasi Live Shopping serta Short Video yang menawarkan interaksi lebih dekat dan keunggulan, seperti kemudahan akses belanja online,” lanjut Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart Indonesia.
Dari beberapa fitur-fitur interaktif yang dikenal, pada riset Snapcart telihat sebanyak 37% responden memilih Shopee Live sebagai fitur yang paling disukai. Posisi berikut nya terdapat Tiktok (30%), Shopee Video (23%), Tokopedia Play (7%), dan (1%) untuk BukaLive, LazLive dan LazadaFeed. Terdapat berbagai alasan yang mempengaruhi pemilihan penggunaan fitur, menariknya 5 alasan utama konsumen menyukai fitur-fitur interaktif yang dihadirkan adalah untuk mengisi waktu luang (16%), tertarik dengan hadiah atau promosi yang ditawarkan (16%), mengetahui sebuah produk lebih dalam (15%), dapat berinteraksi dan bersosialisasi melalui program tersebut (11%), dan berbelanja produk menjadi lebih mudah (11%).
Adanya fitur interaktif seperti Live Shopping dan Short Video mulai mengubah kecenderungan perilaku belanja masyarakat Indonesia. Salah satu contohnya pengaruh aspek-aspek dari Live Shopping seperti kesempatan untuk berinteraksi secara proaktif, kesempatan bagi konsumen untuk mengetahui sebuah produk lebih dalam serta kemudahan akses berbelanja dimana produk dapat langsung dibeli saat siaran berlangsung. Tidak jarang masyarakat menunggu penjual mengadakan konten live streaming terlebih dahulu sebelum memutuskan pembelian sebuah produk. Hal ini memiliki pengaruh kuat khususnya dalam membangun tingkat kepercayaan antara penjual dan pembeli. Sedangkan Short Video melahirkan peluang baru melalui wadah yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk tidak hanya menyaksikan tetapi menciptakan konten-konten video menarik. Mulai dari tutorial, informasi produk hingga berbagai kreasi video lainnya.
“Menariknya, fitur-fitur ini juga sangat membantu dalam strategi penjual khususnya lokal untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya. Melalui interaksi yang lebih dekat dan konten kreatif, para penjual lokal dapat semakin terdorong untuk meningkatkan eksposur produknya dan memperluas jangkauan ke seluruh lapisan masyarakat. Faktor yang mendorong perkembangan dan kemajuan pelaku usaha khususnya lokal,” kata Astrid. Antusiasme masyarakat terhadap periode belanja akhir tahun merupakan kesempatan besar bagi UMKM dan ragam fitur ini dapat dioptimalkan oleh para penjual lokal. Menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen merupakan langkah awal dalam mengembangkan potensi, akan tetapi pemanfaatan digitalisasi untuk terus berkreasi dan mempertahankan eksistensi sangat perlu dilakukan.
Selain melalui fitur dan kampanye yang dapat dioptimalkan oleh penjual lokal, para pemain e-commerce juga menunjukan keseriusan mereka dalam membantu para pengusaha lokal maupun UMKM semakin kreatif dan komunikatif melalui aspek edukasi dan program kolaborasi. Dukungan lainnya datang dari berbagai aspek, mulai dari penyediaan edukasi, bimbingan hingga kesempatan untuk perluas jangkauan hingga ranah global. Dorongan dari berbagai aspek dukungan terhadap penjual seperti program edukasi Kampus UMKM Shopee, Program Ekspor Shopee, dan laman baru seperti Shopee Pilih Lokal dan Shopee Barokah menjadikan Shopee sebagai pilihan utama website belanja online yang paling sering gunakan untuk berbelanja produk lokal, diikuti oleh Tokopedia dan Lazada pada posisi ke dua dan ke tiga.
“Jika ditelaah, hal ini dipengaruhi oleh berbagai upaya yang telah Shopee lakukan. Tidak hanya mempersiapkan satu aspek tertentu, tapi juga mengambil peran pada beberapa aspek, seperti edukasi yang diberikan, fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan, dan tentunya program kampanye beragam setiap bulannya. Sehingga hal ini tidak hanya membantu membangun potensi dan meningkatkan daya tarik produk lokal, tetapi juga memberikan kesempatan bagi penjual untuk menjaga keberlangsungan sebuah bisnis.” Lanjut Astrid.
Melihat hasil sebagian besar indikator pada riset Snapcart, mayoritas responden menganggap Shopee sebagai salah satu platform penjualan online yang konsisten dalam membawa kemudahan berbelanja, melalui ragam inovasi, program, dan fitur interaktif untuk para penggunanya, baik itu pembeli maupun penjual.
“Melihat sengitnya peta persaingan e-commerce pada kuartal 4 tahun ini, menunjukan bahwa saat ini daya tarik masyarakat saat berbelanja tidak hanya bergantung pada promo. Aspek lain seperti pilihan produk yang lengkap serta fitur-fitur pendukung kemudahan berbelanja online juga menjadi kunci utama daya tarik e-commerce saat ini. Pengalaman berbeda yang dihadirkan setiap pemain e-commerce melalui inovasi fitur memberikan warna baru pada kemeriahan festival belanja akhir tahun. Bahkan dapat dilihat bahwa inovasi fitur ini dapat menciptakan sebuah tren dan merubah perilaku belanja online masyarakat. Tentunya pertarungan masih belum selesai. Sangat menarik untuk diamati kelanjutannya di tahun 2023 nanti.” Tutup Astrid.