Harga Bitcoin Jatuh Drastis di Tengah Serangan Rudal Iran ke Israel dan Ketegangan Global

Harga Bitcoin Jatuh Drastis di Tengah Serangan Rudal Iran ke Israel
Sumber :
  • bitcoin

Gadget – Ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah kembali mengguncang pasar keuangan global, termasuk dunia aset kripto. Harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan, kembali ke level sekitar US$ 60.000 setelah berita serangan rudal yang diluncurkan Iran ke Israel muncul. Serangan ini menjadi respons Iran terhadap kematian Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, dan seorang komandan militer Iran di Lebanon baru-baru ini.

Menurut data dari Coin Metrics, Bitcoin turun hampir 4% ke level US$ 60.972,62 sebelum akhirnya melanjutkan pelemahan lebih lanjut hingga mencapai US$ 60.175. Penurunan ini tidak hanya dialami oleh Bitcoin. Aset kripto lainnya seperti Ethereum juga mengalami kemerosotan, dengan nilainya turun lebih dari 5% ke level US$ 2.449.

Pengaruh Ketegangan di Timur Tengah Terhadap Pasar Kripto
Ketegangan yang memuncak di Timur Tengah tampaknya berdampak langsung pada perilaku investor, khususnya yang bermain di pasar aset digital. Konflik antara Iran dan Israel yang terus memanas, setelah serangan balasan rudal oleh Iran, menciptakan ketidakpastian global yang mempengaruhi minat terhadap investasi spekulatif seperti Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Pada Selasa, 1 Oktober 2024, Iran melancarkan serangan rudal balistik sebagai bentuk balas dendam atas tewasnya Hassan Nasrallah serta komandan Garda Revolusi Iran di Lebanon. Serangan ini memicu peningkatan harga minyak, yang sebaliknya memperkuat penguatan dolar AS.

Chris Kline, Chief Operating Officer sekaligus Co-founder dari Bitcoin IRA, menyebutkan bahwa konflik ini telah mendorong investor untuk mengalihkan perhatian mereka dari Bitcoin. “Ketidakstabilan di Timur Tengah mendorong kenaikan harga minyak dan memperkuat dolar, sementara Bitcoin dan investasi spekulatif lainnya tertekan,” ujar Kline, dikutip dari CNBC pada Rabu (2/10/2024).

Kondisi Bitcoin dan Aset Kripto di Bulan Oktober
Tidak hanya ketegangan geopolitik, tetapi beberapa faktor lain juga turut berperan dalam fluktuasi harga Bitcoin selama bulan Oktober ini. Jika dilihat, performa Bitcoin pada bulan September sempat menunjukkan tanda-tanda stabilitas setelah penurunan di bulan-bulan sebelumnya. Namun, situasi saat ini kembali berubah drastis.

Salah satu alasan di balik penurunan harga ini adalah dampak tertunda dari efek halving yang terjadi pada musim semi lalu. Halving merujuk pada pengurangan pasokan Bitcoin yang dihasilkan setiap kali blok baru ditambang, yang biasanya berdampak pada peningkatan harga karena terbatasnya pasokan. Namun, hingga saat ini efek dari halving tersebut belum memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan harga Bitcoin.