Mana Lebih Untung? Perbandingan Komisi Ojol Zendo, Maxim, hingga inDrive
- gojek
Gadget – Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) yang mengelola aplikasi ojek online Zendo telah bertahan sejak 2015, meski harus bersaing dengan raksasa startup seperti Gojek dan Grab. Dalam industri ini, perbandingan komisi atau biaya bagi hasil yang dikenakan kepada mitra pengemudi menjadi salah satu faktor penting yang menarik perhatian. Lantas, bagaimana perbandingan biaya bagi hasil antara Zendo, Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive?
Zendo: Transparansi Komisi di Tiap Daerah
Zendo, sebagai bagian dari Muhammadiyah, mengenakan biaya bagi hasil hingga 20%. Namun, besaran ini bervariasi tergantung pada kebijakan kantor di setiap wilayah.
"Di Tulungagung, pembagiannya 80:20. Artinya, mitra pengemudi menerima 80% dan Zendo hanya mengambil 20%. Tidak ada biaya tambahan lainnya," ungkap admin Zendo Tulungagung saat dihubungi.
Berbeda dari aplikator besar lainnya, Zendo tidak melakukan perekrutan mitra secara masif. Penambahan mitra dilakukan perlahan sesuai kebutuhan masyarakat. Hal ini mencerminkan pendekatan yang lebih terfokus pada komunitas lokal.
Gojek: Komisi Melebihi Batas Maksimal
Mitra pengemudi Gojek sering mengeluhkan potongan komisi yang mereka terima. Berdasarkan pengakuan seorang mitra bernama Ali, Gojek memotong pendapatan hingga lebih dari 20%.
"Saya menerima Rp 10.400 dari total pembayaran penumpang Rp 15.000. Artinya, ada potongan sebesar Rp 4.600," ungkap Ali.
Selain itu, penumpang Gojek juga dikenakan biaya tambahan berupa biaya perjalanan dan biaya jasa aplikasi. Contohnya, untuk tarif Rp 13.000, penumpang dikenakan biaya aplikasi Rp 2.000 sehingga total yang harus dibayar menjadi Rp 15.000.
Meski demikian, pihak Gojek belum memberikan tanggapan resmi terkait besaran komisi yang mereka tetapkan.
Grab: Potongan 20% untuk Semua Layanan
Grab menetapkan besaran komisi yang serupa dengan Gojek, yaitu 20% dari total tarif perjalanan. Informasi ini tercantum jelas di laman resmi Grab.
Sofian, seorang mitra GrabBike, menyebutkan bahwa potongan 20% berlaku untuk semua layanan, mulai dari ride-hailing hingga pesan-antar makanan dan barang. Misalnya, pada layanan GrabBike, penumpang membayar Rp 14.500, namun pengemudi hanya menerima Rp 10.400 setelah potongan.
Grab juga menambahkan biaya jasa aplikasi kepada penumpang. Untuk tarif perjalanan Rp 13.000, dikenakan biaya tambahan Rp 1.500.
inDrive: Komisi 10,55% yang Kompetitif
inDrive menawarkan komisi yang lebih rendah dibandingkan Gojek dan Grab, yaitu 10,55% per transaksi. Jumlah ini sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Menurut Business Development Manager inDrive Indonesia, Georgy Malkov, inDrive tidak membebankan biaya tambahan lainnya kepada mitra pengemudi. Hal ini memberikan keuntungan lebih bagi pengemudi, terutama bagi mereka yang ingin memaksimalkan pendapatan.
Maxim: Komisi Terendah di Pasar
Maxim dikenal sebagai aplikasi ojek online dengan komisi paling rendah, yaitu berkisar antara 5% hingga 15%. Di beberapa wilayah seperti Jakarta, komisi bahkan bisa serendah 5% jika pengemudi ikut serta dalam program promosi perusahaan, seperti branding logo aplikasi di kendaraan atau menggunakan jaket dan helm Maxim.
Tidak hanya itu, Maxim juga tidak membebankan biaya jasa aplikasi kepada penumpang, sehingga pengemudi dapat menikmati pendapatan yang lebih besar dibandingkan aplikator lain.
Kesimpulan
Setiap aplikator memiliki kebijakan berbeda terkait komisi yang dikenakan kepada mitra pengemudi. Bagi pengemudi yang mengutamakan pendapatan bersih, Maxim dan inDrive bisa menjadi pilihan menarik. Namun, Zendo memberikan nilai tambah berupa pendekatan komunitas lokal yang lebih transparan.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |