Belanja Iklan Aplikasi Fintech di Indonesia Capai Rp 6,7 Triliun

Ilustrasi investasi fintech
Sumber :
  • jason-briscoe/Unsplash

Gadget –   Indonesia mendominasi investasi perusahaan teknologi keuangan (fintech) di Asia Tenggara dan Pakistan selama tahun 2021, khususnya dari sisi belanja iklan aplikasi. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai pusat dari belanja iklan aplikasi Keuangan di wilayah ini.

Di sisi lain, data tersebut menggarisbawahi besarnya potensi industri fintech di Indonesia serta semakin ketatnya kompetisi antar pemain industri fintech di pasar ini. 

Temuan di atas merupakan salah satu poin penting dalam laporan terbaru AppsFlyer, perusahaan atribusi dan analitik global terkemuka, bertajuk “State of Finance App Marketing Southeast Asia & Pakistan 2022”. Laporan ini mengamati hampir 800 aplikasi Keuangan di Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Pakistan selama tahun 2021.

AppsFlyer menemukan bahwa perusahaan-perusahaan fintech lebih memfokuskan dana belanja iklan mereka di Indonesia, dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara serta Pakistan, menarik investasi iklan sebesar lebih dari Rp6,7 Triliun atau 60% dari total biaya iklan di wilayah tersebut.

 Sejalan dengan besarnya populasi unbanked dan underbanked di Tanah Air, perusahaan-perusahaan fintech turut berfokus untuk mendukung pertumbuhan industri teknologi keuangan di Indonesia dibanding negara-negara lain. Ditambah lagi, perilaku masyarakat Indonesia yang melek digital dan situasi pandemi semakin mendorong pemanfaatan teknologi untuk kegiatan sehari-hari, termasuk dalam bertransaksi.

Bank Indonesia mencatat transaksi digital di Indonesia pada tahun 2021 senilai Rp35,1 Triliun, naik hampir 60% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, di wilayah Asia Tenggara dan Pakistan, data AppsFlyer menunjukkan bahwa pada 2021 terdapat 689 juta instalasi aplikasi Keuangan.