Jangan Sampai Galbay: 4 Daerah yang Diincar Debt Collector Pinjaman Online Terbanyak

Jangan Sampai Galbay: 4 Daerah yang Diincar Debt Collector Pinjaman Online Terbanyak
Sumber :
  • Canva

Gadget – Pernahkah Anda merasa terganggu dengan banyaknya pesan dari debt collector pinjaman online? Fenomena ini menjadi sorotan utama di tengah maraknya layanan pinjaman daring yang meresahkan masyarakat. Mari kita telaah lebih lanjut.

Pada zaman di mana pinjaman online semakin menjamur, tidak hanya nominal pinjaman yang menjadi momok, tetapi juga kehadiran debt collector (DC) yang menimbulkan ketidaknyamanan. Mereka kerap menggunakan taktik intimidasi untuk memaksa peminjam melunasi hutang mereka dengan segera.

Salah satu modus operandi yang umum adalah dengan menggunakan identitas orang lain, termasuk alamat dan nomor rekening, untuk mengajukan pinjaman. Di tengah maraknya praktik-praktik yang merugikan ini, beberapa daerah menjadi sasaran utama dari para debt collector.

Mari simak, berikut adalah empat daerah yang paling sering diincar oleh debt collector pinjaman online:

1. Nusa Tenggara Barat (NTB)

Mataram, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu daerah yang paling rawan terhadap kehadiran debt collector. Meskipun pada tahun 2023, persentase pemegang pinjaman online mencapai puncaknya sekitar 7%, namun pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024, angka tersebut turun drastis menjadi sekitar 5,80%. Penurunan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari risiko menggunakan pinjaman online dan menghindarinya.

2. Wilayah Jabodetabek

Wilayah strategis seperti Jabodetabek menjadi ladang subur bagi perusahaan pinjaman online. Dengan populasi yang padat dan aktivitas ekonomi yang tinggi, wilayah ini menjadi sasaran utama bagi promosi layanan pinjaman daring.

3. Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat dikenal sebagai salah satu daerah dengan jumlah pengguna pinjaman online terbanyak. Sekitar 28,7% pengguna pinjaman online berasal dari provinsi ini, sehingga tidak mengherankan jika debt collector pinjaman online juga banyak tersebar di berbagai kota di Jawa Barat.

4. Jawa Timur

Khususnya di Kota Surabaya, persentase pengguna pinjaman online mencapai sekitar 2,81%. Meskipun pada awal tahun 2023 berada di peringkat ketiga setelah Jawa Barat, namun sekarang telah turun menjadi peringkat keempat setelah Jakarta. Ini menandakan bahwa masyarakat Surabaya semakin sadar akan risiko menggunakan pinjaman online dan mulai menghindarinya.

Melihat data ini, menjadi jelas bahwa masyarakat semakin teredukasi tentang risiko menggunakan pinjaman online dan mulai mengambil tindakan untuk menghindarinya. Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk terus waspada dan bijak dalam mengelola keuangan mereka untuk menghindari jebakan pinjaman online yang dapat mengancam stabilitas finansial mereka.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget