Samsung Galaxy S25 dan S26: Tetap dengan Sensor Kamera yang Sama, Apakah Ini Keputusan Tepat?

Samsung Galaxy S25 dan S26
Sumber :
  • samsung

GadgetSamsung tampaknya akan tetap mempertahankan penggunaan kamera">sensor kamera utama yang sama pada Galaxy S25 dan bahkan kemungkinan pada Galaxy S26. Informasi ini muncul dari pembocor terkenal Ice Universe, yang menyatakan bahwa Samsung akan tetap menggunakan sensor ISOCELL GN3 pada seri Galaxy flagship mendatang. Jika rumor ini benar, berarti Samsung akan menggunakan sensor yang sama untuk setidaknya empat generasi flagship mereka, dimulai dari Galaxy S22 hingga Galaxy S26.

Penggunaan sensor yang sama ini menimbulkan pertanyaan bagi para penggemar teknologi dan fotografi mobile: Apakah Samsung akan tertinggal dari para pesaingnya yang terus berinovasi dalam hal perangkat keras kamera? Atau, apakah keputusan ini didasarkan pada keyakinan bahwa peningkatan perangkat lunak lebih penting daripada perubahan perangkat keras?

Samsung Tetap dengan Sensor GN3: Alasan di Balik Keputusan Ini
Samsung Galaxy S22, S23, dan S24 semuanya menggunakan sensor ISOCELL GN3 dengan resolusi 50MP dan format optik 1/1,57 inci. Sensor ini sudah menjadi tulang punggung dari kualitas gambar yang dihasilkan oleh ponsel-ponsel flagship Samsung dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, banyak yang bertanya-tanya apakah penggunaan sensor yang sama hingga beberapa generasi adalah langkah yang ideal, terutama karena para pesaing seperti Google, Xiaomi, dan OnePlus sudah beralih ke sensor yang lebih besar dan canggih.

Dari segi teknologi, sensor yang lebih besar menawarkan keunggulan dalam kondisi cahaya rendah, dengan menangkap lebih banyak cahaya dan detail, sehingga menghasilkan gambar yang lebih cerah dan lebih jelas, terutama saat lingkungan pencahayaan tidak optimal. Dengan tetap menggunakan sensor GN3, Samsung tampaknya lebih mengandalkan peningkatan dari sisi perangkat lunak dan algoritma pemrosesan gambar ketimbang berinvestasi pada hardware baru.

Perbandingan dengan Pesaing: Apakah Samsung Tertinggal?
Dalam dunia fotografi ponsel pintar, kualitas gambar tidak hanya ditentukan oleh ukuran sensor, tetapi juga oleh bagaimana ponsel tersebut memproses informasi yang ditangkap oleh sensor. Samsung telah lama dikenal dengan kekuatan pemrosesan gambarnya, menggunakan berbagai trik perangkat lunak untuk meningkatkan hasil foto dari sensor yang digunakan. Namun, meskipun perangkat lunak dapat mengoptimalkan kualitas gambar, sensor yang lebih besar tetap memberikan data mentah yang lebih baik untuk diolah.

Sebagai perbandingan, beberapa pesaing utama Samsung telah menggunakan sensor yang lebih besar pada ponsel flagship mereka. Misalnya, Google Pixel 9 dan Xiaomi 14 sama-sama menggunakan sensor utama dengan format optik 1/1,31 inci, yang secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan sensor GN3 milik Samsung. OnePlus 12 juga tidak mau kalah, dengan menggunakan sensor 1/1,43 inci yang lebih besar.

Sensor yang lebih besar ini memungkinkan ponsel-ponsel dari para pesaing tersebut untuk unggul dalam kondisi cahaya rendah dan menghasilkan gambar dengan dynamic range yang lebih baik. Hal ini menempatkan Samsung dalam posisi yang sedikit tertinggal dalam hal inovasi perangkat keras kamera, meskipun mereka tetap kuat dalam hal pengolahan gambar.

Keunggulan dan Keterbatasan Sensor GN3
Meskipun ISOCELL GN3 bukanlah sensor yang buruk, ada beberapa keterbatasan yang mulai terlihat dengan berjalannya waktu. Sensor ini, yang mendukung resolusi 50MP, menawarkan fitur seperti perekaman video 8K pada 30fps, 4K pada 120fps, dan 240fps pada resolusi Full HD. Ini adalah spesifikasi yang sangat mengesankan, namun tetap saja, perkembangan teknologi kamera yang terus berlangsung membuat banyak orang berharap Samsung akan segera beralih ke sensor yang lebih baru dan lebih besar.

Salah satu area di mana sensor GN3 mungkin mulai terlihat kurang adalah pada fotografi cahaya rendah. Sensor yang lebih besar seperti yang digunakan oleh Google dan Xiaomi mampu menangkap lebih banyak cahaya, yang menghasilkan gambar yang lebih cerah dan lebih bersih dalam kondisi minim cahaya. Sensor yang lebih besar juga memungkinkan detail yang lebih tajam dan warna yang lebih akurat.

Namun, Samsung terus berinovasi di sisi perangkat lunak untuk menutup celah ini. Pemrosesan gambar yang lebih cerdas dan penggunaan algoritma AI telah membantu meningkatkan hasil akhir, meskipun menggunakan sensor yang sama selama beberapa generasi.

Samsung dan Inovasi Perangkat Lunak: Apakah Cukup?
Samsung tampaknya yakin bahwa inovasi perangkat lunak dan pengoptimalan AI adalah kunci dalam menghasilkan foto yang lebih baik, meskipun menggunakan perangkat keras yang sama. Fotografi ponsel pintar saat ini tidak hanya bergantung pada kualitas sensor, tetapi juga pada pemrosesan gambar yang dilakukan setelah foto diambil. Samsung telah berfokus pada pengembangan algoritma pemrosesan gambar, yang memungkinkan mereka tetap kompetitif meski menggunakan sensor lama.

Selain itu, Samsung juga dikenal selalu memberikan pembaruan perangkat lunak secara berkala, yang berarti pengguna bisa menikmati peningkatan kualitas kamera bahkan setelah beberapa tahun menggunakan perangkat mereka. Peningkatan pada mode malam, HDR, dan peningkatan kualitas gambar secara otomatis adalah beberapa contoh bagaimana Samsung memaksimalkan kemampuan perangkat keras mereka.

Dengan kabar bahwa Samsung Galaxy S25 dan mungkin Galaxy S26 akan tetap menggunakan sensor GN3, banyak yang penasaran apakah ini adalah keputusan yang tepat. Di satu sisi, Samsung berfokus pada pengoptimalan perangkat lunak, yang memungkinkan mereka tetap kompetitif tanpa harus mengadopsi sensor baru. Di sisi lain, para pesaing terus berinovasi dengan perangkat keras yang lebih canggih, yang memungkinkan mereka unggul dalam beberapa skenario fotografi, terutama di kondisi cahaya rendah.

Hanya waktu yang akan menunjukkan apakah keputusan Samsung untuk tetap bertahan dengan sensor yang sama akan membuahkan hasil. Jika mereka dapat terus meningkatkan pengalaman fotografi melalui perangkat lunak, maka pengguna mungkin tidak akan terlalu mempermasalahkan hardware yang tidak berubah. Namun, di tengah persaingan ketat dengan para pesaing yang terus berinovasi, keputusan ini pasti akan terus dipantau dengan seksama.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget