Huawei Watch D2 Hadir dengan Fitur Canggih Pengukur Tekanan Darah

Huawei Watch D2 Hadir dengan Fitur Canggih Pengukur Tekanan Darah
Sumber :
  • huawei

Gadget – Huawei kembali meramaikan pasar jam tangan pintar di Indonesia dengan meluncurkan Huawei Watch D2 yang dilengkapi fitur pemantauan tekanan darah. Perangkat ini akan resmi tersedia mulai 1 November 2024. Dengan berbagai fitur kesehatan unggulan, Huawei Watch D2 diharapkan bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh.

Jawab Permintaan Konsumen Akan Fitur Kesehatan Canggih

Menurut Huiler Fan, Country Head of Huawei Device Indonesia, peluncuran Huawei Watch D2 merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk terus menghadirkan perangkat pintar yang mendukung kesehatan. "Kami melihat tingginya permintaan akan smartwatch dengan fitur kesehatan terdepan, dan Huawei Watch D2 hadir sebagai jawaban kami untuk konsumen di Indonesia," ujar Fan dalam siaran pers resmi di Jakarta.

Jam tangan pintar terbaru ini tidak hanya sekadar perangkat penunjang gaya hidup, tetapi juga alat pemantau kesehatan. Salah satu fitur yang diunggulkan adalah Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM), yang memungkinkan pemantauan tekanan darah secara terus-menerus selama 24 jam. Bahkan, pengguna dapat memonitor tekanan darah saat tidur, memberikan data yang lebih akurat dan menyeluruh tentang kondisi tubuh.

Ambulatory Blood Pressure Monitoring: Pemantauan Tekanan Darah 24 Jam

Dengan fitur ABPM, Huawei Watch D2 mampu melakukan pemantauan tekanan darah secara otomatis sepanjang hari. Fitur ini sangat relevan di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengontrol tekanan darah untuk mencegah hipertensi. Hipertensi merupakan kondisi yang bisa memicu berbagai komplikasi kesehatan serius, seperti penyakit jantung dan stroke.

Pemantauan tekanan darah yang terus-menerus dapat membantu mendeteksi adanya fluktuasi atau lonjakan tekanan darah yang berisiko. Dengan demikian, pengguna dapat mengambil tindakan pencegahan atau segera berkonsultasi dengan dokter jika hasil pemantauan menunjukkan indikasi bahaya.