Indonesia Larang Google Pixel, Penjualan Google Pixel Justru Meningkat 3x Lipat di Amerika!

Gadget – Pemerintah Indonesia resmi melarang penjualan Google Pixel dan iPhone 16 karena kedua perangkat tersebut tidak memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang mengharuskan minimal 40% komponen lokal.

Kebijakan ini diharapkan mendorong investasi dalam negeri dan memastikan produk yang dijual mendukung perkembangan industri dalam negeri. Namun, di sisi lain, Google Pixel mengalami lonjakan signifikan di Amerika Utara, bahkan mengungguli beberapa merek pesaing.

Ironisnya, di tengah larangan di Indonesia, Google Pixel justru mengalami lonjakan pangsa pasar yang cukup mengejutkan di Amerika Utara.

Data dari StatCounter menunjukkan bahwa pada Oktober 2024, Google Pixel mencatat pangsa pasar sebesar 12,9% di wilayah tersebut, naik drastis dari hanya 4,76% pada bulan September. Angka ini menjadikan Google Pixel berhasil mengungguli Motorola dan mendekati separuh pangsa pasar Samsung di kawasan tersebut.

Pertumbuhan signifikan ini disebut-sebut dipengaruhi oleh tingginya permintaan untuk Google Pixel 9, yang menjadi model andalan terbaru dari Google.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa Google berhasil mencetak rekor penjualan tertinggi pada kuartal ketiga tahun ini, meski tanpa rincian khusus per wilayah. Menariknya, peningkatan pangsa pasar Google Pixel berbanding terbalik dengan penurunan pangsa pasar Apple, di mana iPhone kehilangan sekitar 4% di kawasan Amerika Utara pada periode yang sama.

StatCounter mencatat data ini dari 1,5 juta situs yang memiliki kode pelacakan mereka, yang memungkinkan pengumpulan data berbasis pengguna situs tersebut. Meskipun bukan berdasarkan data penjualan langsung, metode sampling ini memberikan gambaran yang cukup representatif tentang popularitas perangkat di wilayah Amerika Utara.

Larangan ini tentunya berdampak pada pilihan konsumen di Indonesia, terutama bagi penggemar produk teknologi terkini. Dengan aturan TKDN yang semakin ketat, pengguna mungkin harus mempertimbangkan produk yang dirakit secara lokal atau merek yang berkomitmen memenuhi persyaratan komponen lokal.

Selain itu, kebijakan ini berpotensi menguntungkan merek lokal atau merek lain yang telah menyesuaikan produknya dengan standar TKDN.