Dampak Dahsyat Pemblokiran TikTok: Kreator dan Ekonomi Kreator Terancam
- Tiktok - Apps store
Gadget – Rencana pemblokiran TikTok di Amerika Serikat (AS) kini menjadi isu yang memicu keresahan besar, khususnya bagi jutaan kreator konten dan pelaku bisnis kecil yang bergantung pada platform ini. Keputusan Mahkamah Agung AS yang akan diumumkan pada Januari 2025 menjadi penentu apakah TikTok tetap bisa beroperasi atau harus menghadapi pemblokiran total.
Mengapa TikTok Terancam Diblokir?
Masalah utama yang melibatkan TikTok adalah hubungan platform ini dengan perusahaan induknya, ByteDance, yang berbasis di Tiongkok. Pemerintah AS menganggap keberadaan ByteDance sebagai ancaman keamanan nasional karena potensi akses data pengguna oleh pihak asing. Sebagai tindak lanjut, undang-undang yang mengharuskan TikTok memutus hubungan dengan ByteDance telah diajukan untuk dibahas di Mahkamah Agung.
Argumen terkait undang-undang ini dijadwalkan didengar pada 10 Januari 2025. Jika Mahkamah Agung memutuskan mendukung undang-undang tersebut, TikTok kemungkinan besar akan diblokir di AS mulai 19 Januari 2025. Dampaknya, TikTok diperkirakan kehilangan hingga sepertiga pengguna aktif hariannya di negara tersebut dalam waktu sebulan.
Dampak Besar Bagi Kreator Konten
Keputusan ini sangat mengancam para kreator konten yang selama ini menjadikan TikTok sebagai sumber pendapatan utama mereka. Salah satu contohnya adalah Gillian Johnson, seorang pembuat film muda, yang mengaku menggunakan pendapatan dari TikTok untuk membeli peralatan seperti lensa kamera dan perangkat lunak editing. "Tidak ada platform lain yang memberikan eksposur sehebat TikTok," ujarnya.
Selain kreator, pemilik bisnis kecil juga merasa terancam. Brandon Hurst, seorang penjual tanaman, melaporkan bahwa TikTok telah membantu menggandakan penjualannya. "TikTok benar-benar menyelamatkan bisnis saya," ungkapnya. Potensi pemblokiran membuatnya merasa cemas, meski ia tetap berharap ada solusi.
Ekonomi Kreator yang Terancam Runtuh
TikTok bukan hanya platform hiburan, tetapi juga menjadi tulang punggung ekonomi kreator. Menurut Goldman Sachs, ekonomi kreator berbasis TikTok diperkirakan mencapai nilai fantastis sebesar 480 miliar dolar AS pada tahun 2027. Pemblokiran TikTok akan memberikan dampak signifikan, tidak hanya bagi individu kreator, tetapi juga bagi berbagai bisnis yang memanfaatkan platform ini untuk pemasaran.
Edward East, CEO Billion Dollar Boy, menyarankan kreator untuk segera mengambil langkah antisipasi. “Mulailah membangun portofolio pribadi dari konten TikTok Anda, dan cobalah menarik audiens di platform lain seperti Instagram atau YouTube,” katanya.
Apa yang Terjadi Jika TikTok Diblokir?
Jika pemblokiran resmi diberlakukan, pengguna yang telah menginstal aplikasi TikTok masih dapat mengaksesnya. Namun, pembatasan pembaruan aplikasi akan membuat TikTok kehilangan fungsionalitas dalam jangka panjang. Penyedia layanan internet dan toko aplikasi juga akan dilarang menyediakan akses ke TikTok.
Kondisi ini membuat banyak kreator mulai bersiap menghadapi skenario terburuk. Beberapa kreator bahkan telah mengunduh semua konten mereka dari TikTok untuk dipindahkan ke platform lain.
Antara Ancaman Keamanan dan Kebebasan Berbicara
Pemerintah AS tetap bersikeras bahwa TikTok adalah ancaman serius bagi keamanan nasional. Namun, di sisi lain, TikTok berargumen bahwa larangan ini melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS yang menjamin kebebasan berbicara. Dalam situasi ini, Mahkamah Agung harus mempertimbangkan tidak hanya aspek hukum, tetapi juga dampak sosial dan ekonomi yang sangat luas.
Para kreator kini berada di persimpangan jalan: tetap berharap pada TikTok atau mulai membangun eksistensi di platform alternatif. Apapun hasilnya, keputusan ini akan membawa dampak besar yang dirasakan oleh jutaan orang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |