Pengapalan Smartphone Bakal Turun 6,5 Persen di 2022, Fold Berjaya
- Samsung
Gadget – Pengapalan smartphone diprediksi bakal turun sampai 6,5 persen tahun ini. Hal ini dikarenakan banyak rumah tangga yang terkena tekanan inflasi di seluruh dunia. Mereka memutuskan untuk lebih mementingkan membayar makanan, membeli bensin dan kebutuhan pokok lainnya, ketimbang membeli smartphone atau gadget lainnya.
Menurut analis IDC, penjualan ponsel akan turun dari tahun ke tahun menjadi hanya USD1,27 miliar karena kenaikan biaya hidup yang meroket, tetapi ketegangan geopolitik dan kesulitan ekonomi lainnya juga membantu menekan permintaan.
"Kendala pasokan yang menarik pasar sejak tahun lalu telah berkurang dan industri telah bergeser ke pasar yang dibatasi permintaan," kata Nabila Popal, direktur riset IDC's Worldwide Mobility and Consumer Devices Trackers.
"Inventaris tinggi di saluran dan permintaan rendah tanpa tanda-tanda pemulihan segera membuat OEM panik dan memotong pesanan mereka secara drastis untuk tahun 2022. Peristiwa dalam dua belas bulan terakhir telah memangkas 150 juta unit dari pasar untuk tahun 2022,” tambahnya.
IDC mengatakan, meskipun jumlah unit mengalami penurunan, rata-rata penjualan smartphone meningkat 10 persen di Q2. Bahkan diprediksi total penjualan meningkat sampai 6,3 persen sepanjang 2022. Bahkan pembeli potensial di ranah handset premium tidak akan merasakan tekanan seperti yang lainnya.
"Smartphone high-end dengan harga di atas USD800 akan tumbuh sampai 4 persen di kuartal ini. Kontribusinya akan mencapai 16 persen dari total pasar yang ada secara global. Ini termasuk smartphone lipat yang tumbuh dengan cepat saat ini," ujar Popal.
Bahkan, dia menjelaskan, penjualan smartphone lipat akan meningkat 70 persen yoy sepanjang 2022. Angka pengapalannya akan mencapai 13,5 juta unit tahun ini.
Masih menurut prediksi IDC, wilayah yang selama ini potensial untuk pasar ponsel murah akan mengalami penurunan pengapalan yang cukup signifikan. Misalnya wilayah Eropa Timur dan Eropa Tengah diprediksi akan turun sampai 17,4 persen. Asia Pasifik akan turun sampai 4,5 persen dibanding periode sebelumnya, sedangkan China turun sampai 12,5 persen.
Inflasi di dua pasar smartphone terbesar di dunia mengurangi anggaran rumah tangga: inflasi tahunan di Amerika Serikat mencapai level tertinggi 40 tahun sebesar 9,1 persen pada Juni dan naik 8,5 persen pada Juli. Di China, mencapai tertinggi 24 bulan dari 2,7 persen pada bulan Juli.
Riset HP Inc juga mengungkapkan bahwa biaya hidup menghalangi beberapa pelanggan untuk membeli PC baru, dan penjualan ritel turun 20 persen di Q3 tahun ini.
"Inflasi meningkat di banyak bagian dunia, dan ini menyebabkan pengeluaran konsumen yang lebih rendah untuk kategori produk kami. Permintaan di Eropa memburuk dengan latar belakang perang Rusia-Ukraina. Meskipun kami menyoroti potensi wilayah yang potensial selama Q2 ini, lingkungan memburuk lebih cepat di akhir kuartal ketiga." ujar CEO HP Inc., Enrique Lores.