Harumkan Nama Bangsa Bisa Lewat eSports, Ini Tantangannya

Ilustrasi esport
Sumber :
  • Yan Krukov/Pexels

Gadgetviva – Perjuangan mengharumkan nama bangsa yang dahulu dilakukan dengan berperang, saat ini dapat dilakukan melalui esports. Itulah yang dianalogikan oleh CEO NXL dan Head Coach Timnas SEA Games, Richard Permana.

“Para atlet esports dapat mengharumkan nama bangsa dengan cara berlomba dalam ajang internasional. Contohnya saat SEA Games kemarin, ketika memenangkan pertandingan, maka kita akan mencatat prestasi yang tidak akan hilang dan diingat secara abadi,” ujar Richard, di sela-sela webinar Harumkan Nama Bangsa Lewat Esports yang digelar Unipin (6/7).

Sementara Bang Fayad, Head Coach Timnas Free Fire SEA Games yang baru saja membawa pulang medali emas dari Vietnam menyebutkan membangkitkan nasionalisme dapat dilakukan dengan melihat prestasi atlet yang telah lebih dulu berhasil mengharumkan nama bangsa.

“Saya sendiri fokus untuk bangsa dan negara sehingga hasilnya sangat maksimal dalam kemenangan SEA Games. Dengan ini semoga kami sudah memberikan inspirasi ke komunitas gamers lainnya. Intinya perlu diingat bahwa tidak pernah ada yang sia-sia, terutama ketika kita berjuang untuk kepentingan negara. Dukungan pasti akan selalu datang, bahkan dari orang-orang yang tidak paham tentang game," kata Bang Fayad.

Thailand sebagai pesaing terkuat

Lebih jauh, Bang Fayad menjabarkan perbedaan atlet luar dengan atlet Indonesia. Menurutnya, atlet Thailand unggul di Asia Tenggara karena attitude mereka.

“Hampir semua negara Asia Tenggara cukup sulit mengungguli Thailand. Sejak masih kecil, mereka telah terbiasa dengan sikap disiplin. Oleh karena itu, Indonesia dengan budaya dan kebiasaannya tersendiri, misalnya gotong royong, sistemnya harus dibentuk sendiri agar dapat sukses mengungguli negara lain.”

Menanggapi hal yang sama, Richard optimis Indonesia dapat terus berprestasi di tingkatan internasional.

 

“Meski belum bisa mengungguli negara lain di pertandingan tertentu, kita perlu lihat faktor penyebab kekalahannya, apakah karena faktor luck, kekalahan tipis, atau kekalahan yang jauh. Namun, terlepas dari itu, saya tetap percaya Indonesia memang ‘jago-jago' dalam mengikuti kompetisi hingga bisa juara di tingkat internasional. Selanjutnya, yang perlu kita persiapkan adalah ekosistem dan lingkungannya,” pungkasnya.