Bima Sakti Ternyata Bagian dari Struktur Gravitasi yang Lebih Besar

Bima Sakti Ternyata Bagian dari Struktur Gravitasi yang Lebih Besar
Sumber :
  • Astronomy Magazine

Gadget – Penemuan terbaru mengguncang dunia astronomi! Penelitian yang dipublikasikan di Nature Astronomy mengungkap bahwa Galaksi Bima Sakti kita mungkin berada dalam struktur gravitasi yang jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

Temuan ini menantang pemahaman kita tentang posisi Bima Sakti dalam alam semesta dan membuka babak baru dalam pengetahuan kosmologi modern.

Apa Itu Basin of Attraction (BOA)?

Basin of Attraction, atau sering disingkat BOA, adalah wilayah gravitasi di mana objek-objek, seperti galaksi dan gugusan bintang, tertarik menuju pusat massa yang sangat besar.

Bayangkan ini seperti lapisan-lapisan dalam sebuah sistem.

Misalnya, Tata Surya kita adalah bagian dari Galaksi Bima Sakti. Kemudian, Bima Sakti sendiri merupakan bagian dari Grup Lokal, yang termasuk dalam struktur lebih besar seperti Gugus Virgo dan Supercluster Laniākea.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mungkin ada struktur yang lebih besar lagi yang menaungi Laniākea dan Bima Sakti, yang disebut Konsentrasi Shapley.

Penemuan Baru: Struktur Lebih Besar dari Laniākea

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menemukan bahwa Konsentrasi Shapley, sebuah supercluster galaksi besar yang telah lama dikenal, bisa memiliki pengaruh gravitasi yang signifikan terhadap Bima Sakti.

Konsentrasi Shapley terletak di sekitar 650 juta tahun cahaya dari kita dan merupakan salah satu struktur terbesar yang pernah diketahui di alam semesta. Sampai sekarang, tidak ada yang menyangka bahwa Konsentrasi Shapley memiliki pengaruh langsung pada galaksi kita.

Namun, penelitian ini mengindikasikan bahwa kemungkinan besar Bima Sakti sebenarnya adalah bagian dari BOA yang lebih besar, terhubung dengan Konsentrasi Shapley. Ini mengejutkan, mengingat banyak ilmuwan sebelumnya hanya fokus pada Laniākea sebagai struktur gravitasi terbesar yang menaungi kita.

Apa Implikasi Penemuan Ini?

Menurut Dr. Noam Libeskind dari Institut Leibniz untuk Astrofisika Potsdam, temuan ini memperluas cakrawala kita tentang seberapa besar alam semesta yang sebenarnya. Bahkan, tim peneliti memperkirakan ada kemungkinan sekitar 60% bahwa Bima Sakti berada dalam BOA yang lebih besar dari dugaan awal.

"Pengetahuan kita tentang alam semesta terus berkembang, dan setiap kali kita menemukan struktur baru, kita semakin menyadari bahwa kita hanya berada di ujung pengetahuan kosmik," ujar Dr. Libeskind.

Dr. Ehsan Kourkchi dari Universitas Hawai'i juga menambahkan bahwa survei kosmik yang dilakukan hingga saat ini mungkin belum cukup untuk menangkap keseluruhan gambar dari struktur galaksi besar di alam semesta. Alat-alat canggih yang digunakan selama ini mungkin masih terlalu terbatas untuk menyadari betapa luasnya ruang angkasa ini.

Tantangan di Masa Depan: Mencari Batas Alam Semesta

Penemuan ini memunculkan pertanyaan baru: seberapa jauh kita bisa melihat dan memahami alam semesta kita? Dengan teknologi yang semakin maju, ilmuwan berharap dapat menemukan lebih banyak tentang BOA yang menaungi galaksi kita.

Meskipun begitu, masih banyak misteri yang harus dipecahkan, terutama dalam upaya mengukur seberapa besar sebenarnya Konsentrasi Shapley dan dampaknya terhadap Bima Sakti.

Saat ini, kita hanya bisa menebak seberapa besar struktur yang menaungi kita. Tetapi satu hal yang pasti, Bima Sakti ternyata mungkin hanyalah sebagian kecil dari alam semesta yang jauh lebih besar dari dugaan awal kita.

Penelitian lanjutan akan sangat krusial untuk memecahkan misteri tentang posisi kita di antara bintang-bintang, dan apakah kita benar-benar hanya bagian kecil dari struktur gravitasi yang tak terbayangkan luasnya.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget