Pelacakan Chrome oleh Google Terus Berlanjut: Mimpi Buruk Bagi Pengguna?
- Istimewa
Regulasi Privasi yang Lebih Ketat dari CMA
Persoalan privasi semakin rumit setelah CMA memberikan tanggapan terbarunya terhadap rencana Google. Menurut mereka, masih ada masalah persaingan yang signifikan dalam pendekatan baru yang diajukan Google. CMA bahkan menyatakan akan terus melakukan konsultasi publik terkait rencana tersebut hingga kuartal keempat tahun 2024.
CMA tidak ingin solusi yang diajukan Google menghalangi persaingan di sektor periklanan digital. Mereka khawatir, jika Google mengendalikan terlalu banyak data pengguna tanpa transparansi yang jelas, maka pemain lain di industri ini akan kesulitan bersaing. Untuk itu, CMA berjanji akan memantau terus uji coba sistem baru Google.
Dampak Langsung Bagi Pengguna Chrome
Bagi pengguna Chrome, kenyataan pahit ini berarti mereka akan terus menjadi sasaran pelacakan. Bahkan dengan janji Google untuk memberikan pilihan kepada pengguna, faktanya mayoritas pengguna kemungkinan besar tidak akan mengubah pengaturan pelacakan. Hal ini mirip dengan situasi yang dihadapi Apple, di mana hanya sekitar 12% hingga 40% pengguna yang memilih keluar dari pelacakan.
Sementara itu, perdebatan tentang pelacakan privasi ini membuat banyak pihak merasa bahwa pengguna Chrome dirugikan. Di satu sisi, Google mengklaim ingin melindungi privasi pengguna, namun di sisi lain, kebijakan mereka justru memperpanjang masalah pelacakan tanpa solusi konkret.
Situasi ini semakin diperburuk dengan fakta bahwa pelacak data seperti cookies masih menjadi standar di Chrome, sementara browser lain telah bergerak maju.