871 WNI Terkena Dampak Penguntitan Stalkerware
- Unsplash.com
Gadget – Sepanjang 2023, setidaknya ada 871 warga negara Indonesia yang ponselnya dikuntit oknum tidak bertanggung jawab melalui malware yang tak sengaja terdownload (stalkerware). Bahkan Indonesia masuk 10 besar dari negara yang paling terdampak.
Hal ini terungkap dari laporan Kaspersky State of Stalkerware 2023. Dalam laporan tersebut diketahui jika ada 31 ribu pengguna ponsel di seluruh dunia yang menjadi sasaran stalkerware. Dari angka tersebut, sebanyak 871 korban penguntitan digital Stalkerware berasal dari Indonesia. Negara kita menduduki posisi 6 negara paling terdampak Stalkerware.
Stalkerware, perangkat lunak pengawasan rahasia yang digunakan oleh pelaku kekerasan dalam rumah tangga untuk memantau korbannya. Namun bukan hanya perangkat lunak penguntit saja yang menjadi sorotan, 40% orang yang disurvei di seluruh dunia menyatakan bahwa mereka pernah atau diduga mengalami penguntitan.
Stalkerware biasanya menyamar sebagai aplikasi anti-pencurian atau kontrol orang tua (parental control) yang sah di ponsel cerdas, tablet, dan komputer. Setelah dipasang tanpa persetujuan dan pemberitahuan korban – perangkat lunak tersebut akan memberikan pelaku sarana untuk mendapatkan kendali atas kehidupan korban. Kemampuan Stalkerware bervariasi tergantung pada apilikasinya.
Kaspersky State of Stalkerware 2023
State of Stalkerware adalah laporan tahunan Kaspersky yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang jumlah orang yang terkena dampak penguntitan digital secara global. Pada tahun 2023, data Kaspersky mengungkapkan 31.031 individu unik di seluruh dunia terkena dampak penguntitan, peningkatan hampir enam persen tahun-ke-tahun (5,8%) dari 29.312 pengguna yang terkena dampak pada tahun 2022. Angka-angka tersebut membalikkan tren penurunan pada tahun 2021, sehingga menegaskan bahwa penguntitan digital masih menjadi isu global.
Menurut Kaspersky Security Network, pada tahun 2023, pengguna di Rusia (9.890), Brasil (4.186), dan India (2.492) adalah tiga negara yang paling banyak terkena dampak stalkerware. Iran masuk lima besar pada tahun sebelumnya dan tetap bertahan. Jika dibandingkan dengan tahun 2021, 10 negara yang terkena dampak terbesar tidak banyak berubah. Meskipun Jerman turun dari peringkat tujuh menjadi peringkat 10, Saudi Arabia (peringkat kedelapan pada tahun 2022) tidak terkena dampak paling parah tahun ini.