Segera Hapus 4 Aplikasi File Transfer Ini, Bahaya!
- Unsplash.com
Gadget – Dari jutaan aplikasi yang ada di PlayStore milik Google, tidak semua aman. Perusahaan keamanan data menemukan empat aplikasi file transfer yang ternyata membahayakan smartphone.
Dilansir melalui BGR.com, Senin, 7 November 2022, setidaknya ada empat aplikasi file transfer yang dianggap berbahaya karena memiliki malware berbahaya di dalamnya. Tiga aplikasi di antaranya merupakan sarana pemindah data berbasis bluetooth.
Analis dari Malware Labs menyebutkan jika mereka telah menemukan aplikasi Android yang berbahaya. Pasalnya, aplikasi itu telah terinfeksi trojan. Empat aplikasi yang diduga berisi malware berbahaya diklaim merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh developer bernama Mobile apps Group.
"Dari empat aplikasi tersebut, total yang sudah terdownload lebih dari satu juta kali, jika keempatnya digabungkan," ujar analis dari Malware Labs, Nathan Collier.
Dia menyebutkan jika developer itu sebelumnya juga telah mengunggah aplikasi yang berisi Malware di Google Play beberapa waktu lalu. Namun entah mengapa Google kembali mengizinkan aplikasi buatan mereka disimpan di PlayStore.
"Kami tidak tahu apakah mungkin Google tidak menyadari akan malware tersembunyi di dalamnya?" kata Collier.
Empat aplikasi yang patut diwaspadai tersebut adalah Bluetooth Auto Connect, Bluetooth App Sender, Driver: Bluetooth, WiFi, USB dan Mobile Transfer: Smart Switch.
Menurut Malwarebytes, aplikasi tidak menunjukkan perilaku berbahaya dalam 72 jam pertama setelah diunduh. Namun setelah beberapa lama, aplikasi akan mulai membuka situs phishing di Chrome.
Beberapa situs relatif tidak berbahaya, menghasilkan pendapatan dengan meminta pengguna mengklik iklan. Situs lain lebih berbahaya, mencoba mengelabui pengguna dengan memberi tahu bahwa mereka telah terinfeksi atau perlu memperbarui perangkat.
Tab Chrome akan tetap terbuka di latar belakang meskipun perangkat seluler terkunci. Saat pengguna membuka kunci perangkatnya, Chrome terbuka dengan situs terbaru. Tab baru sering dibuka dengan situs baru, dan akibatnya, membuka kunci ponsel setelah beberapa jam dan menutup banyak tab. Riwayat browser pengguna juga akan diisi dengan daftar panjang situs phishing jahat.