Sistem Ekonomi dan Kelas Sosial di Yunani dan Romawi Kuno
Jumat, 19 Juli 2024 - 12:22 WIB
Sumber :
- fineArt America
Yunani Kuno:
- Budak: Golongan terendah dalam hierarki sosial, tidak memiliki hak dan diperlakukan sebagai harta benda.
- Mantan budak (Metik): Budak yang telah dibebaskan, memiliki beberapa hak terbatas, namun masih dianggap inferior dibandingkan warga negara.
- Metik: Orang asing yang tinggal di Athena secara permanen, dapat berpartisipasi dalam perdagangan dan kegiatan ekonomi, namun tidak memiliki hak politik penuh.
- Warga negara: Golongan elit yang memiliki hak politik dan sosial penuh, termasuk hak untuk memilih, menjabat, dan memiliki tanah.
- Perempuan: Meskipun merupakan bagian dari keluarga, perempuan tidak memiliki hak politik atau hukum yang independen. Mereka tunduk pada laki-laki dalam keluarga, baik ayah, suami, atau saudara laki-laki.
Romawi Kuno:
- Budak: Sama seperti di Athena, budak di Romawi tidak memiliki hak dan diperlakukan sebagai properti.
- Mantan budak (Libertini): Budak yang telah dibebaskan, memiliki beberapa hak terbatas, namun masih dianggap inferior dibandingkan warga negara.
- Plebeian: Golongan rakyat jelata yang terdiri dari petani, pengrajin, dan pedagang. Awalnya tidak memiliki hak politik, namun seiring waktu mereka memperoleh beberapa hak dan kebebasan.
- Patrisian: Golongan bangsawan yang memiliki hak politik dan sosial penuh, termasuk hak untuk memilih, menjabat, dan memiliki tanah.
Persamaan dan Perbedaan Sistem Kelas Sosial
Baik di Yunani maupun Romawi Kuno, sistem kelas sosial didasarkan pada status kewarganegaraan, kekayaan, dan profesi. Budak berada di posisi terendah, sedangkan warga negara dan bangsawan memiliki hak dan privilese yang lebih tinggi.
Namun, terdapat perbedaan dalam detail sistem kelas sosial di kedua peradaban tersebut. Di Athena, Metik memiliki peran penting dalam ekonomi, sedangkan di Romawi, Libertini memiliki status yang lebih tinggi daripada Metik.