Fakta Genghis Khan yang Tiduri Banyak Wanita: Sebabkan Jutaan Orang Warisi DNA-nya Hingga Kini
- Canva
Kehidupan awal Genghis Khan penuh dengan kesulitan. Ayahnya, Yesgei, meninggal karena diracuni oleh suku Tartar tepat saat pulang mengantar Temujin ke suku Onggirat. Temujin kemudian dipanggil pulang untuk menemui ayahnya yang sekarat. Yesgei berpesan agar Temujin membalaskan dendamnya dan menghancurkan suku Tartar di masa depan.
Setelah kematian Yesgei, Temujin mengalami masa-masa sulit karena haknya sebagai penerus kepala suku direbut oleh orang lain dengan alasan usianya yang masih terlalu muda. Ia dan keluarganya diusir dari suku mereka karena dianggap berbahaya dan ditakuti akan merebut kembali hak kepemimpinan atas suku Borjigin.
Perjuangan Menyatukan Mongolia
Genghis Khan memiliki sahabat karib bernama Jamukha dari suku Jadaran, yang juga merupakan saudara angkatnya. Bersama Jamukha, Khan berhasil merebut kembali haknya atas suku Borjigin dan menyatukan bangsa Mongolia dalam satu perserikatan.
Dengan berjalannya waktu, wilayah kekuasaan Khan semakin luas. Ia berhasil menggabungkan banyak suku dengan menghancurkan musuh-musuhnya. Namun, kemudian Jamukha dan ayahnya, Wang Khan, menjadi musuh besar Khan. Mereka sering mengadu domba Khan dengan suku-suku lainnya.
Setelah mengatasi musuh-musuhnya dan melaksanakan pesan almarhum ayahnya, Khan berhasil membalaskan kematian nenek moyangnya yang dibunuh oleh kerajaan Jin. Genghis Khan kemudian diangkat menjadi Khan dengan gelar Jenghis Khan, yang artinya "Khan dari Segala-galanya".
Genghis Khan banyak meraih kesuksesan dalam memimpin invasi pasukannya. Ia menaklukkan kerajaan Jin yang sekarang merupakan Beijing, kerajaan Khawarizmi, wilayah Arab, Asia Barat, hingga wilayah yang kini dikenal sebagai Rusia.