Fakta Genghis Khan yang Tiduri Banyak Wanita: Sebabkan Jutaan Orang Warisi DNA-nya Hingga Kini

Fakta Menarik: Genghis Khan yang Tiduri Banyak Wanita, Sebabkan Jutaan Orang Warisi DNA-nya Hingga Kini
Sumber :
  • Canva

Gadget – Pada tanggal 18 Agustus 1227, Genghis Khan, Kaisar Mongolia, meninggal dunia. Penguasa Mongol dari abad ke-12 ini terkenal karena kejayaannya dalam menguasai beberapa wilayah besar di dunia.

Menurut artikel dari Universitas Bangka Belitung, Genghis Khan atau yang juga dikenal dengan nama-nama lain seperti Jenghis Khan, Jinghis Khan, Chinghiz Khan, Chinggis Khan, dan Changaiz Khan, sebenarnya memiliki nama asli Temujin, yang kadang dieja Temuchin atau TiemuZhen. Ia lahir pada tahun 1162 dan wafat pada 18 Agustus 1227.

Genghis Khan berasal dari Mongolia dan merupakan seorang ketua militer yang berhasil menyatukan bangsa Mongolia. Ia mendirikan Kekaisaran Mongolia dengan menaklukkan sebagian besar wilayah di Asia, termasuk utara Tiongkok (Dinasti Jin), Xia Barat, Asia Tengah, Persia, dan Mongolia.

Penerusnya kemudian memperluas kekaisaran ini menjadi yang terluas dalam sejarah manusia. Selain itu, dia juga merupakan kakek dari Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok.

Kehidupan Awal Genghis Khan

Genghis Khan dilahirkan dengan nama Temujin sekitar tahun 1162, sebagai anak sulung dari Yesgei, ketua suku Kiyad (Kiyan). Nama keluarganya adalah Borjigin (Borjigid). Nama Temujin diberikan sesuai nama ketua musuh yang berhasil dikalahkan ayahnya. Khan lahir di daerah pegunungan Burhan Haldun, dekat sungai Onon dan Herlen.

Ibunya, Holun, berasal dari suku Olkhunut. Kehidupan mereka yang nomaden mirip dengan penduduk Turki di Asia Tengah. Pada umur 9 tahun, Temujin dijodohkan dengan Borte, putri dari suku Onggirat.

Kehidupan awal Genghis Khan penuh dengan kesulitan. Ayahnya, Yesgei, meninggal karena diracuni oleh suku Tartar tepat saat pulang mengantar Temujin ke suku Onggirat. Temujin kemudian dipanggil pulang untuk menemui ayahnya yang sekarat. Yesgei berpesan agar Temujin membalaskan dendamnya dan menghancurkan suku Tartar di masa depan.

Setelah kematian Yesgei, Temujin mengalami masa-masa sulit karena haknya sebagai penerus kepala suku direbut oleh orang lain dengan alasan usianya yang masih terlalu muda. Ia dan keluarganya diusir dari suku mereka karena dianggap berbahaya dan ditakuti akan merebut kembali hak kepemimpinan atas suku Borjigin.

Perjuangan Menyatukan Mongolia

Genghis Khan memiliki sahabat karib bernama Jamukha dari suku Jadaran, yang juga merupakan saudara angkatnya. Bersama Jamukha, Khan berhasil merebut kembali haknya atas suku Borjigin dan menyatukan bangsa Mongolia dalam satu perserikatan.

Dengan berjalannya waktu, wilayah kekuasaan Khan semakin luas. Ia berhasil menggabungkan banyak suku dengan menghancurkan musuh-musuhnya. Namun, kemudian Jamukha dan ayahnya, Wang Khan, menjadi musuh besar Khan. Mereka sering mengadu domba Khan dengan suku-suku lainnya.

Setelah mengatasi musuh-musuhnya dan melaksanakan pesan almarhum ayahnya, Khan berhasil membalaskan kematian nenek moyangnya yang dibunuh oleh kerajaan Jin. Genghis Khan kemudian diangkat menjadi Khan dengan gelar Jenghis Khan, yang artinya "Khan dari Segala-galanya".

Genghis Khan banyak meraih kesuksesan dalam memimpin invasi pasukannya. Ia menaklukkan kerajaan Jin yang sekarang merupakan Beijing, kerajaan Khawarizmi, wilayah Arab, Asia Barat, hingga wilayah yang kini dikenal sebagai Rusia.

Akhir Hayat

Genghis Khan meninggal dunia dalam perjalanan saat memimpin pasukannya. Kematiannya dirahasiakan oleh panglima setianya sampai musuh berhasil ditaklukkan. Kuburannya juga dirahasiakan agar tidak dirusak oleh orang lain.

Kekuasaan Mongol diwariskan kepada putra ketiganya, Ogodai Khan, yang dikenal karena keahliannya dalam bernegosiasi, memimpin negara, dan sifatnya yang tidak sombong.

Pria Tersubur dengan Jutaan Garis Gen

Yang menarik, jutaan orang di dunia diketahui mewarisi gen dari Genghis Khan. Sebagaimana dikutip dari laman Tempo yang terbit pada 2015, Genghis Khan yang meninggal pada usia 65 tahun dikenal sangat subur secara seksual.

Fakta ini terungkap dari penelitian Chris Tyler-Smith, seorang pakar genetika evolusi dari Wellcome Trust Sanger Institute di Hinxton, Inggris.

Dalam artikel ilmiah yang diterbitkan pada 2003, Tyler-Smith menemukan bahwa 8 persen pria dalam 16 populasi di Asia, serta 0,5 persen pria di seluruh dunia, berbagi urutan kromosom Y yang nyaris identik.

Variasi genetik dalam DNA ini menunjukkan bahwa garis keturunan mereka dimulai sekitar 1.000 tahun lalu di Mongolia.

Dengan demikian, pengaruh Genghis Khan tidak hanya terbatas pada penaklukan wilayah, tetapi juga pada warisan genetik yang terus berlanjut hingga kini.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget