Bitcoin Bisa Sentuh Harga Rp 8,5 M dalam 4 Tahun? Ini Kata Analis

Bitcoin Bisa Sentuh Harga Rp 8,5 M dalam 4 Tahun? Ini Kata Analis
Sumber :
  • Istimewa

Gadget - Bitcoin (BTC) telah mengalami kenaikan harga yang luar biasa selama periode halving, hal itu sangat menarik perhatian besar, terutama karena nilai Bitcoin diproyeksikan mencapai puncak tertinggi dalam waktu dekat yang diprediksi bakal menjadi halving Bitcoin 2024.

Dogecoin Berpotensi Melejit 10 Kali Lipat! Ini Analisis Lengkapnya!

Analis on-chain, PlanB, meramalkan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai US$524.000 dalam empat tahun mendatang.

Proyeksi ini berdasarkan pada sejarah kinerjanya selama siklus Bitcoin halving, yang terjadi setiap empat tahun dan mengurangi hadiah untuk menambang Bitcoin menjadi setengah.

Rekomendasi VGA Canggih untuk Mining Bitcoin dengan Performa Maksimal

Pengurangan pasokan ini telah mengakibatkan kenaikan nilai Bitcoin yang signifikan.

Pada tahun 2012, setelah halving, harga Bitcoin kurang dari US$16. Halving berikutnya pada 2016, menyaksikan lonjakan harga Bitcoin menjadi US$256 hingga US$1.024.

5 Aplikasi Bitcoin Indonesia Terdaftar di Bappebti, No. 3 Paling Banyak Digunakan!

Trend kenaikan nilai ini berlanjut pada halving 2020, di mana Bitcoin diperdagangkan antara US$4.000 hingga US$16.000. Berdasarkan pola ini, PlanB memprediksi bahwa pada halving 2024, Bitcoin akan bernilai antara US$16.000 hingga US$65.000.

 

Sumber: X/@100trillionUSD

Photo :
  • viva.co.id

 

Lebih mengejutkan, PlanB menyarankan bahwa dalam empat tahun ke depan, sebagian besar transaksi Bitcoin bisa terjadi dalam kisaran US$65.000 hingga US$524.000, menunjukkan lonjakan besar pada harga Bitcoin.

Pandangan optimis mengenai masa depan Bitcoin ini sejalan dengan minat yang semakin tinggi terhadap produk investasi terkait Bitcoin, seperti ETF. Di AS, persetujuan untuk spot Bitcoin ETF sangat dinantikan oleh investor.

Pasar Brasil, di mana Bitcoin ETF telah beroperasi selama lebih dari dua tahun, menunjukkan permintaan yang kuat terhadap kendaraan investasi semacam itu.

Menurut laporan Coindesk, ETF di Brasil mengelola aset senilai US$96,8 juta per 21 November, dengan Hashdex’s Nasdaq Bitcoin Reference Price FDI (BITH11) sebagai yang terbesar, mengelola aset sekitar US$57,8 juta atau sekitar 60 persen pangsa pasar.

Sebagai perbandingan, ETF terbesar di Brasil, iShares Ibovespa Index (BOVA11), memiliki aset sebesar US$2,41 milyar, dan yang terbesar kedua, iShares BM&FBOVESPA Small Cap (SMAL11), memiliki US$1,19 milyar.

Untuk memberikan gambaran, ETF terbesar di AS, SPDR S&P 500, mengelola aset sekitar US$430 milyar.

CEO dan Pendiri Hashdex, Marcelo Sampaio, mengatakan kesuksesan Bitcoin ETF di Brasil disebabkan oleh regulasi yang mendukung aset digital dan minat yang bertumbuh dari lembaga besar terhadap produk tersebut.

“Ada optimisme yang tumbuh di kalangan investor berpengalaman, dengan banyak lembaga besar yang mengalokasikan dana ke kripto atau mempertimbangkan untuk menambahkannya ke portofolio mereka,” ujar Sampaio.

Sejak diluncurkan pada 1 Agustus 2021, spot Bitcoin ETF Hashdex menjadi bagian dari tren ini.

Selain itu, Hashdex menawarkan ETF indeks kripto yang meliputi Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan aset kripto lainnya, menarik lebih banyak investasi daripada BTC ETF. Aset yang dikelola untuk ETF terkait kripto Hashdex saat ini sekitar US$500 juta.

Lintasan Bitcoin dan minat yang meningkat dalam Bitcoin ETF secara global menandai momen penting dalam perkembangan kripto.

Seiring regulasi yang semakin terstruktur dan lebih banyak institusi masuk ke ranah kripto, potensi nilai Bitcoin dan integrasinya ke dalam sistem keuangan konvensional nampaknya lebih realistis dari sebelumnya. Mari kita saksikan perkembangannya.