Survei Populix: 71% Orang Berinvestasi Melalui Aplikasi

Ilustrasi investasi fintech
Sumber :
  • jason-briscoe/Unsplash

Untuk mencari informasi seputar instrumen investasi, sebagian besar (68%) masyarakat Indonesia memanfaatkan media sosial, khususnya YouTube dan Instagram. Selain itu, mereka juga mencari informasi resmi dari OJK (42%), teman atau rekan kerja (40%), situs resmi institusi keuangan (34%), dan influencer (32%).

10 Top Token AI dan Big Data Project Wajib Pantau di Halving Bitcoin 2024

Sumber dana dan platform investasi masyarakat Indonesia

Dalam berinvestasi, 5 dari 10 responden mengatakan mereka menyisihkan sebagian dana dari pendapatan rutin serta tabungan mereka. Di antara 54% responden yang mengalokasi anggaran dari pendapatan rutin, mayoritas menyisihkan sekitar Rp 100.000 - Rp 250.000 pendapatan mereka. Di sisi lain, responden juga mengalokasikan 5-10% untuk sumber dana investasi dari pendapatan lainnya, seperti tabungan, bonus atau penghasilan tambahan, THR, dana dari keluarga, dana darurat, dan hasil penjualan aset.

3 Rekomendasi Smart TV Terjangkau dengan Fitur Premium Hanya 1 Jutaan!

Responden cenderung berinvestasi melalui platform aplikasi, bank, atau bahkan keduanya. Sebesar 71% responden memilih untuk berinvestasi melalui aplikasi karena kemudahan dalam satu aplikasi, ketentuan investasi yang tidak rumit, serta hanya membutuhkan modal yang relatif kecil. Bibit (56%) merupakan aplikasi investasi yang digunakan oleh setengah responden, diikuti dengan DANAeMAS (33%), Ajaib (28%), Tokopedia (25%), dan OVO Invest (20%). 

Di sisi lain, 44% responden yang memilih untuk berinvestasi melalui bank mengatakan bahwa mereka menganggap bank sebagai perusahaan terpercaya untuk keperluan investasi, kemudahan dalam berinvestasi, dan memiliki ketentuan yang tidak rumit. Beberapa bank utama yang dipercaya oleh responden untuk berinvestasi meliputi BRI (31%), BCA (31%), Bank Mandiri (30%), dan BNI (27%).

9 Top Project RWA Berdasarkan Kapitalisasi Pasar Kripto, Siap Masuk Portofoliomu?

Rencana investasi masyarakat Indonesia di masa depan 

Di tengah meningkatnya minat masyarakat Indonesia dalam berinvestasi, masih terdapat 28% responden yang belum berinvestasi karena kondisi keuangan yang tidak mencukupi untuk memulai investasi (78%). Selain itu, masih juga terdapat pemahaman bahwa investasi membutuhkan dana yang besar (36%), takut mengambil risiko (32%), kesulitan untuk memahami informasi seputar investasi (20%), trauma pengalaman penipuan investasi di masa lalu (14%), dan bertentangan dengan kepercayaan atau berisiko mengandung riba (8%).

Halaman Selanjutnya
img_title