8 Modus Penipuan Online Terbaru: Waspadai Strategi Cyber Crime Ini

8 Modus Penipuan Online Terbaru: Waspadai Strategi Cyber Crime Ini
Sumber :
  • cyberhub

Gadget – Maraknya kejahatan siber membuat masyarakat harus semakin waspada terhadap modus-modus baru yang terus berkembang. Para pelaku kejahatan ini kerap memanfaatkan media digital dan teknologi untuk menipu korbannya, terutama dengan mengirimkan file berformat APK yang bisa membahayakan data pribadi pengguna. Berikut adalah beberapa modus penipuan online terbaru yang perlu diwaspadai.

1. Modus Pegawai Pajak Palsu

Live Streaming BRI Liga 1: PSS Sleman vs PSBS Biak, Sore ini

Salah satu modus yang tengah ramai adalah penipuan yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pelaku berpura-pura menjadi pegawai DJP dan menghubungi wajib pajak melalui email atau pesan aplikasi untuk meminta korban membayar tunggakan pajak melalui mereka. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, Dwi Astuti, mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak terjebak dalam penipuan ini.

2. Modus Data TPS Pilkada

Menjelang Pilkada Serentak 2024, kejahatan siber juga mengintai masyarakat dengan modus yang mengatasnamakan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Pelaku mengirimkan file APK terkait data TPS yang tampak seperti undangan resmi, padahal itu hanyalah jebakan untuk mencuri data pengguna. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melalui akun Instagram @ccicpolri juga telah memperingatkan masyarakat untuk tidak mengklik tautan tersebut.

3. Modus Kurir Palsu

Live Streaming Full Persebaya vs Persija Jakarta: Laga Sengit di Pekan ke-11 BRI Liga 1, 22 November 2024

Modus penipuan melalui pengakuan sebagai kurir juga masih marak, bahkan sudah ada sejak tahun 2022. Penipu berpura-pura sebagai kurir dan mengirimkan file berjudul "LIHAT Foto Paket" dalam format APK. Ketika file tersebut diklik, pelaku dapat mengakses informasi sensitif seperti data rekening atau saldo e-wallet korban. Pihak J&T Express pun telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak pernah meminta pelanggan mengunduh aplikasi dari pesan pribadi.

4. Modus Undangan Pernikahan Palsu

Penipuan dengan modus undangan pernikahan digital mulai beredar di media sosial. Pelaku mengirimkan file APK dengan nama "Surat Undangan Pernikahan Digital" kepada calon korban. Jika file tersebut dibuka, perangkat pengguna dapat terinfeksi malware. Akun Twitter @txtfrombrand pernah membagikan contoh pesan dari penipu yang meminta korban untuk mengunduh file tersebut, berpura-pura sebagai undangan pernikahan.

5. Modus Surat Tilang Palsu

Live Streaming Official PSS Sleman vs PSBS Biak 22 November 2024

Modus surat tilang palsu juga meresahkan pengguna WhatsApp. Pelaku mengirim pesan yang seolah-olah berasal dari pihak kepolisian, disertai file APK berjudul "Surat Tilang-1.0.apk". Jika korban mengklik file tersebut, data pribadi mereka akan tersimpan dalam sistem pelaku. Hal ini mirip dengan teknik phising, yang bertujuan untuk mengambil data sensitif korban.

6. Catut Nama MyTelkomsel

Modus penipuan lain yang juga sering terjadi adalah pencatutan nama aplikasi resmi MyTelkomsel. Pelaku mengirimkan file APK dengan berpura-pura sebagai notifikasi dari Telkomsel. Setelah mengunduh file ini, pelaku akan meminta izin akses aplikasi-aplikasi penting, termasuk akun layanan keuangan digital korban. Jika akses diberikan, pelaku dapat mencuri data penting seperti PIN dan kode OTP, membuka potensi pencurian rekening.

7. Modus File APK Menyerupai PDF

Untuk mengelabui korban, modus ini menyamarkan file APK sebagai file berformat PDF. Penipu biasanya berpura-pura sebagai pembeli yang akan memesan produk dalam jumlah banyak di toko online, kemudian mengirimkan file APK yang diklaim sebagai "Daftar Order". Penggunaan file dengan nama "List Order.Pdf" ini sengaja dibuat mirip agar korban mengira itu adalah file PDF asli dan aman dibuka.

8. Modus Foto Blur dari Bank Palsu

Modus ini menyasar pengguna layanan perbankan, dengan mengirimkan gambar blur yang disertai tautan mengatasnamakan bank besar seperti CIMB Niaga. Setelah tautan di-klik, korban diarahkan ke halaman palsu yang tampak seperti situs asli bank. Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha, menjelaskan bahwa modus ini bertujuan untuk mencuri data perbankan pengguna, seperti PIN dan kode OTP.

Kesimpulan

Menghadapi makin canggihnya modus penipuan online, pengguna harus waspada terhadap segala jenis pesan mencurigakan, terutama yang meminta pengunduhan file berformat APK atau tautan yang terlihat tidak biasa. Penting untuk selalu berhati-hati dan hanya mengakses situs atau aplikasi resmi melalui sumber yang terpercaya. Jika menerima pesan atau file yang tidak dikenal, abaikan dan laporkan ke pihak berwenang.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget