5 Alasan Mengapa Ponsel Samsung Kurang Ideal untuk Gaming Kompetitif

Ponsel Samsung Kurang Ideal untuk Gaming Kompetitif
Sumber :
  • gizmo china

Sebaliknya, ponsel Samsung tidak menawarkan kontrol serinci itu. Akibatnya, aplikasi latar belakang terkadang masih berjalan dan memengaruhi kinerja selama bermain game. Kekurangan ini mungkin tidak terasa signifikan bagi pengguna kasual, tetapi bagi gamer kompetitif, hal ini bisa menjadi penghambat besar.

Apple, Xiaomi, Oppo Minggir Dulu, Ini Dia Raja Smartphone di Tahun 2024!

3. Tingkat Pengambilan Sampel Sentuh yang Terbatas
Ketika bermain game, terutama yang membutuhkan reaksi cepat seperti MOBA atau FPS, responsivitas layar sentuh adalah faktor kunci. Tingkat pengambilan sampel sentuh (touch sampling rate) menentukan seberapa sering layar mendeteksi sentuhan Anda. Semakin tinggi angkanya, semakin responsif layar.

Di sinilah Samsung tertinggal. Bahkan pada model flagship seperti Galaxy S24 Ultra, tingkat pengambilan sampel sentuhnya hanya mencapai 240Hz. Sebagai perbandingan, ponsel gaming seperti Red Magic 8 Pro menawarkan angka lebih dari 2000Hz. Bahkan perangkat kelas menengah seperti Redmi K70 Pro memiliki tingkat 2160Hz, jauh melampaui flagship Samsung.

Samsung Galaxy Tab S8 vs Tab S9: Mana yang Tepat untuk Kebutuhan Anda?

Kendati angka ini tidak berarti Samsung tidak dapat digunakan untuk bermain game, perbedaan tersebut terasa saat bermain secara kompetitif, di mana setiap milidetik sangat berarti. Namun, tingkat pengambilan sampel sentuh hanyalah salah satu aspek dari responsivitas layar, karena latensi tampilan secara keseluruhan juga berperan penting.

4. Kurangnya Ekosistem Gaming yang Terintegrasi
Beberapa produsen ponsel gaming seperti Asus ROG Phone atau Black Shark menciptakan ekosistem khusus untuk mendukung pengalaman bermain game. Mereka menyediakan aksesoris seperti kipas pendingin, kontroler tambahan, dan mode perangkat keras yang dirancang khusus untuk permainan.

5 Rekomendasi Tablet Terbaik Harga Rp 1 Jutaan untuk Berbagai Kebutuhan

Sayangnya, Samsung tidak menawarkan ekosistem semacam ini. Pengguna yang ingin menambah pengalaman bermain harus bergantung pada aksesoris pihak ketiga, yang sering kali kurang terintegrasi dengan baik. Akibatnya, bagi gamer yang mengutamakan perangkat khusus, Samsung terasa seperti ponsel serbaguna, bukan perangkat gaming yang berdedikasi.

5. Fokus pada Audiens yang Lebih Luas
Samsung mendesain perangkatnya untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis pengguna. Dengan kata lain, fokus mereka tidak sepenuhnya pada satu segmen saja. Ponsel Samsung Galaxy dirancang untuk menjadi perangkat serba bisa, yang cocok untuk bekerja, fotografi, hiburan, dan aktivitas lainnya, termasuk bermain game.

Halaman Selanjutnya
img_title