Persaingan AI Global 2025 Memanas: Yuanbao Salip DeepSeek, OpenAI Vs Elon Musk, Siapa Jawara?
Selasa, 18 Maret 2025 - 05:00 WIB
Sumber :
- manus
- Fast thinking: respons cepat seperti intuisi manusia, menggandakan kecepatan output dan memangkas first-word latency hingga 44%.
- Slow thinking: penalaran mendalam untuk soal kompleks, tapi tetap cepat berkat teknik long-thinking chain synthesis.
Perpaduan ini menjadikan Hunyuan Turbo S AI yang tangkas namun cerdas, unggul di percakapan maupun pemecahan masalah.
DeepSeek R1: Ancaman Serius yang Guncang Dunia AI
Namun jangan lupakan DeepSeek R1, yang baru dirilis awal Februari lalu. Model AI ini menggemparkan dunia teknologi, membuat saham-saham raksasa teknologi global anjlok dan nilai kripto terhempas.
Baca Juga :
iPhone 16: Apakah Akan Lebih Canggih dari Samsung Galaxy S24? Intip Bocoran Spesifikasinya
Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek, kini disanjung sebagai pahlawan AI China, bahkan disebut penentu arah teknologi AI negeri Tirai Bambu.
Namun, dominasi DeepSeek tak berlangsung lama, karena kini Yuanbao dan Tencent berhasil menantang kekuasaan AI tersebut.
ByteDance, Baidu, dan AI Generatif Canggih
Halaman Selanjutnya
Persaingan AI di China bukan hanya milik Tencent dan DeepSeek. ByteDance (induk TikTok) juga tampil dengan OmniHuman-1, AI generatif yang mampu menciptakan video manusia hidup dari foto — melampaui kemampuan deepfake tradisional.