Persaingan AI Global 2025 Memanas: Yuanbao Salip DeepSeek, OpenAI Vs Elon Musk, Siapa Jawara?
- manus
Gadget – Sirkuit persaingan kecerdasan buatan (AI) semakin panas. Pada awal Maret 2025, Tencent Yuanbao berhasil menyalip DeepSeek sebagai aplikasi AI paling banyak diunduh di iOS App Store China.
Yuanbao, yang diluncurkan sejak tahun lalu, kini berpindah divisi dari Technology Engineering Group (TEG) ke Cloud and Smart Industries Group (CSIG) untuk memperkuat AI di semua lini produk Tencent.
Tidak hanya itu, integrasi Yuanbao ke WeChat, yang memiliki 1,3 miliar pengguna, jadi kunci sukses melesatnya Yuanbao. Tencent menyematkan tombol khusus Yuanbao di pencarian WeChat, disertai iklan agresif di WeChat Moments dengan tagline "Tencent Yuanbao with DeepSeek: Deeper Inference."
Hasilnya? Pengguna aktif harian Yuanbao melonjak hingga 3 juta orang hanya dalam hitungan minggu!
Hunyuan Turbo S: Otak AI Tercepat Tencent
Tidak puas dengan Yuanbao, Tencent juga meluncurkan Hunyuan Turbo S, model AI terbaru yang diklaim lebih cerdas dari DeepSeek R1.
Turbo S memadukan konsep "fast thinking" dan "slow thinking", mirip cara kerja otak manusia:
- Fast thinking: respons cepat seperti intuisi manusia, menggandakan kecepatan output dan memangkas first-word latency hingga 44%.
- Slow thinking: penalaran mendalam untuk soal kompleks, tapi tetap cepat berkat teknik long-thinking chain synthesis.
Perpaduan ini menjadikan Hunyuan Turbo S AI yang tangkas namun cerdas, unggul di percakapan maupun pemecahan masalah.
DeepSeek R1: Ancaman Serius yang Guncang Dunia AI
Namun jangan lupakan DeepSeek R1, yang baru dirilis awal Februari lalu. Model AI ini menggemparkan dunia teknologi, membuat saham-saham raksasa teknologi global anjlok dan nilai kripto terhempas.
Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek, kini disanjung sebagai pahlawan AI China, bahkan disebut penentu arah teknologi AI negeri Tirai Bambu.
Namun, dominasi DeepSeek tak berlangsung lama, karena kini Yuanbao dan Tencent berhasil menantang kekuasaan AI tersebut.
ByteDance, Baidu, dan AI Generatif Canggih
Persaingan AI di China bukan hanya milik Tencent dan DeepSeek. ByteDance (induk TikTok) juga tampil dengan OmniHuman-1, AI generatif yang mampu menciptakan video manusia hidup dari foto — melampaui kemampuan deepfake tradisional.
Sementara itu, Baidu bersiap merilis Ernie 4.5 bulan Maret 2025, dengan janji akan membuka open-source model ini pada Juni.
China terus menancapkan kuku di kancah AI global dengan inovasi masif dan agresif.
OpenAI Vs Elon Musk: Perang Dingin AI Amerika
Sementara China melaju kencang, Amerika Serikat justru dirundung konflik internal. OpenAI menolak tawaran akuisisi 97,4 miliar dolar AS dari Elon Musk dan investor lainnya.
Dewan direksi OpenAI, dipimpin Bret Taylor, menganggap Musk ingin mengganggu stabilitas OpenAI demi kepentingan xAI, perusahaan AI milik Musk.
Pengacara Musk membalas bahwa OpenAI justru menjual saham ke investor lama (seperti Microsoft) dengan harga lebih murah, memperkeruh suasana.
Konflik ini jelas menghambat laju inovasi AI Amerika, apalagi saat China terus melaju kencang.
AI Balapan Etika: Suara Tegas Barto dan Sutton
Di tengah gemuruh sirkuit AI, dua tokoh penting AI, Andrew Barto dan Richard Sutton (pemenang Turing Award 2024), mengingatkan risiko balapan AI tanpa etika.
Mereka mengkritik keras AI yang dirilis terburu-buru tanpa pengujian memadai, mengabaikan aspek keamanan dan keandalan:
"Merilis software AI ke jutaan orang tanpa perlindungan adalah praktik engineering yang buruk."
Keduanya juga menyoroti insentif bisnis jangka pendek yang kini mendominasi perusahaan AI, mengabaikan etika dan keselamatan manusia.
AI: Antara Kemajuan dan Ancaman
Barto dan Sutton meyakinkan bahwa AI harus dikembangkan dengan prinsip engineering yang aman, etis, dan bertanggung jawab.
"Balapan AI harus kembali ke rel yang benar: aman, handal, ramah lingkungan, dan menjunjung kemanusiaan."
Mereka memperingatkan agar AI tidak menjadi Manus AI yang akan menggantikan dan menghapus "ManusIA".
Bagaimana Indonesia? Saatnya Hadirkan Kalimusada AI atau Garuda AI!
- Di tengah panasnya persaingan AI dunia, di mana posisi Indonesia?
- Kapan Indonesia menghadirkan Kalimusada AI atau Garuda AI berbasis open-source?
AI buatan dalam negeri yang beretika, aman, dan memberdayakan seluruh rakyat, bukan hanya elite.
Penutup: Mari Bangun AI untuk Kemanusiaan!
Balapan AI dunia tidak boleh hanya menjadi ajang adu cepat dan adu kuat, tetapi harus menjunjung keselamatan, etika, dan kemaslahatan umat manusia.
"AI untuk manusia, bukan untuk menghapus manusia."
Kini saatnya Indonesia ikut bersuara, membangun AI yang berkeadilan sosial, terbuka, dan berorientasi kemanusiaan!
Sirkuit AI terus menderu, tapi arah dan tujuan akhirnya ada di tangan kita semua.
Kesimpulan Singkat
- Yuanbao salip DeepSeek di China, AI Tencent melonjak.
- OpenAI vs Elon Musk memanas, masa depan AI Amerika dipertanyakan.
- Barto dan Sutton serukan etika AI, minta stop perilisan AI tanpa keamanan.
- Indonesia perlu bangun AI sendiri yang adil dan open-source.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |