Pendapatan Game di RI Besar Tapi Developer Lokal Hanya 2 Persen
- Foto: Dok. Istimewa
Dirjen Aptika Kementerian Kominfo menjelaskan program IGDX ini pertama kali diadakan pada tahun 2019. Untuk memfasilitasi pengembang game, ada rangkaian sub-kegiatan antara lain IGDX Academy, IGDX Career, IGDX Business, dan IGDX Conference.
“Pada hari ini kami secara resmi membuka program IGDX 2022, dimana kami sangat berharap Game Developer Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam rangkaian program yang akan dilaksanakan selama 5 bulan ke depan,” ujarnya.
Melalui IGDX Academy, Dirjen Semuel menjelaskan peserta akan mendapatkan mentorship secara online oleh mentor global dan nasional dengan pengalaman di industri game. Peserta yang mendapatkan akses itu, telah terpilih melalui tiga tahap proses kurasi.
“Pada penyelenggaraan tahun 2021, IGDX Academy diikuti oleh sebanyak 15 studio level advance dan 9 studio level intermediate. IGDX Academy merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang industri game Indonesia,” jelasnya.
Mengenai IGDX Career, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo menyebutnya sebagai kegiatan untuk mewadahi talenta di bidang industri game agar dapat diserap pelaku industri.
“IGDX Career bertujuan untuk mempertemukan talenta lokal berbakat dengan perusahaan-perusahaan game developer di Indonesia, yang dilakukan melalui Platform Digital khusus,“ tuturnya.
Adapun, IGDX Business and Conference menjadi ajang bagi pelaku industri gim dalam negeri dan luar negeri dalam berbagi informasi dan perkembangan mengenai industri game global di masa mendatang.