Hiii... Metaverse Mulai Dijejali 'Parade Hantu'
- Foto: Lentera Nusantara
“Ghost Parade Game sebagai ambassador Intelectual Properti Indonesia yang membawa 101 makhluk fantasi nusantara ini pun telah diterbitkan di level global oleh publisher terbaik nomor 7 di dunia yakni Aksys Games,” ujarnya.
Azizah Assattari sendiri menerapkan disiplin IP dalam mengelola karyanya tersebut. Terbukti tidak lama setelah rilisnya permainan konsol, Ghost Parade mendapatkan kontrak penerbitan dari Elex Media Komputindo, salah satu penerbit terbesar di Indonesia dibawah Kompas Gramedia Group, dan menerbitkan komik Ghost Parade bersama buku ensiklopedia hantu-hantu dalam universe Ghost Parade berjudul Bausastra Lelembut. Sejak saat itu pula, berbagai macam merchandise-nya menghiasi stand-stand event pop culture di dalam maupun luar negeri. Seperti Jerman, London, Singapore, Belgium, hingga Jepang.
Sementara Gupta Sitorus, Chief Marketing Officer WIR Group menjelaskan bahwa platform metaverse yang dibangun WIR Group merupakan kontribusi anak bangsa dengan menjunjung nilai-nilai kebhinekaan dan mengedepankan unsur-unsur kearifan lokal budaya Indonesia yang bertujuan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi generasi muda agar mampu berkreasi secara mandiri dan berkesinambungan.
“Dengan adanya kolaborasi bersama IP-IP lokal terkurasi maka semangat mengangkat industri kreatif Indonesia dan mampu bersaing dengan luar negeri, akan semakin besar. Kami merasa senang dapat mengembangkan dan menggunakan karakter-karakter dalam Ghost Parade Game dan kami bangga dapat mendukung Lentera Nusantara sebagai salah satu studio yang mampu mengangkat tradisi dan cerita serta karya terbaik dari anak bangsa untuk tampil dalam kancah internasional,” lanjut Gupta.
Menurut Gupta, teknologi Augmented Reality yang dikembangkan akan mampu mendukung Lentera Nusantara dalam menghadirkan pengalaman yang menarik dan tak terlupakan bagi penggunanya serta menghadirkan berbagai macam karakter dalam Ghost Parade seakan nyata.