Meta Movie Gen: Teknologi AI Terbaru yang Siap Mengubah Industri Film
- Meta Movie Gen
Gadget – Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, terus mengeksplorasi potensi kecerdasan buatan (AI) dengan menghadirkan inovasi terbaru di bidang video AI. Salah satu terobosannya adalah Movie Gen, generator video canggih yang mampu menghasilkan film realistis hanya dari perintah teks sederhana. Tak hanya itu, Movie Gen juga dapat menghasilkan audio yang mendekati kualitas profesional, menjadikannya salah satu generator deep fake paling canggih yang pernah ada.
Meskipun saat ini teknologi tersebut masih belum tersedia untuk publik, Meta menyatakan bahwa potensi penggunaannya sangat luas, mulai dari Hollywood hingga pengguna media sosial seperti Instagram. Dalam sebuah posting blog, Meta memperlihatkan beberapa contoh video yang dihasilkan oleh Movie Gen. Salah satunya adalah video bayi kuda nil yang tampak gembira berenang di bawah air. Video tersebut menunjukkan kemampuan Movie Gen untuk menciptakan adegan realistis dengan detail yang mengesankan.
Contoh lainnya menampilkan seekor penguin yang mengenakan pakaian era Victoria, meskipun desain kostum tersebut tidak sepenuhnya akurat secara historis. Di video lain, terlihat seorang wanita yang berperan sebagai DJ, dengan cheetah di sampingnya yang tampak terlalu teralihkan oleh irama musik untuk menyadari ancaman yang ada di sekitarnya.
Salah satu contoh yang menarik perhatian adalah video seekor koala yang berselancar di atas papan kuning. Dengan perintah sederhana, “Seekor koala berbulu halus sedang berselancar. Ia memiliki bulu berwarna abu-abu dan putih serta hidung bundar. Papan selancarnya berwarna kuning. Koala memegang papan selancar dengan cakarnya. Ekspresi wajah koala terfokus. Matahari bersinar,” Movie Gen mampu menciptakan video yang hidup dan mendetail.
Dalam persaingan teknologi video AI, Meta tidak sendirian. Microsoft dengan VASA-1 dan OpenAI dengan Sora juga tengah mengembangkan teknologi serupa. Namun, meskipun telah digoda pada awal tahun ini, Sora hingga kini belum dirilis. Di sisi lain, Movie Gen menawarkan beberapa kemampuan yang lebih unggul dibandingkan pesaingnya, seperti kemampuan untuk mengedit video yang sudah ada, menciptakan video berdasarkan gambar, serta menambahkan audio yang dihasilkan AI.
Khusus untuk penyuntingan video, Meta menekankan bahwa teknologi ini bisa digunakan baik pada video yang dihasilkan oleh AI maupun rekaman dunia nyata. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mempertahankan konten asli sambil menambahkan elemen baru, seperti latar belakang atau pakaian untuk karakter di dalam video. Sebagai contoh, gambar seseorang dapat diubah menjadi bagian dari adegan film yang dihasilkan oleh AI.
Meta juga mengintegrasikan kemampuan AI-nya untuk menghasilkan musik dan efek suara ke dalam Movie Gen. Dengan model generator audio 13B yang dimilikinya, Meta mampu menambahkan suara seperti gemerisik daun atau patahan ranting ke dalam video. Sayangnya, saat ini kemampuan audio tersebut terbatas pada durasi maksimal 45 detik, sehingga belum memungkinkan untuk menciptakan soundtrack penuh untuk sebuah film.
Namun, para pengguna yang tertarik mencoba teknologi ini harus bersabar. Chris Cox, kepala produk Meta, mengatakan bahwa Movie Gen belum siap dirilis ke publik. Menurutnya, proses pembuatan video masih terlalu mahal dan memakan waktu yang lama. Ia juga menegaskan bahwa Meta masih berfokus pada penyempurnaan teknologi ini sebelum dapat diakses oleh khalayak umum.
Dalam sebuah whitepaper yang dirilis Meta, dijelaskan bahwa Movie Gen terdiri dari beberapa model dasar. Salah satu model video terbesar yang digunakan adalah model transformator dengan 30 miliar parameter dan mampu menangani hingga 73.000 token video. Sementara itu, generator audio menggunakan model 13 miliar parameter yang memungkinkan konversi dari teks ke audio serta video ke audio.
Sulit untuk membandingkan Movie Gen dengan generator video lainnya, terutama karena OpenAI mengklaim bahwa teknologi Sora menggunakan data "patch" yang menyerupai token pada GPT. Meta adalah salah satu dari sedikit perusahaan besar yang masih merilis data terkait teknologi AI-nya, sementara banyak perusahaan lain telah menghentikan praktik ini seiring dengan meningkatnya komersialisasi AI. Namun, whitepaper Meta tidak memberikan rincian mendalam mengenai sumber data yang digunakan untuk melatih model AI-nya. Ada kemungkinan bahwa beberapa data yang digunakan berasal dari video yang diunggah oleh pengguna Facebook, serta foto-foto yang diambil dengan kacamata pintar Meta Ray-Ban.
Walaupun Movie Gen belum dapat digunakan oleh publik, ada beberapa alternatif lain di pasaran. Salah satunya adalah RunwayML Gen 3, generator film AI yang menawarkan sejumlah token terbatas untuk membuat klip kecil sebelum pengguna harus membayar untuk layanan tersebut. Sebuah laporan dari 404 Media pada awal tahun ini mengungkap bahwa Runway melatih model AI-nya menggunakan ribuan video YouTube tanpa meminta izin dari pemilik konten tersebut.
Ke depan, Meta berencana untuk terus berkolaborasi dengan para pembuat film dan produser video dalam mengembangkan Movie Gen. Beberapa studio film bahkan sudah mulai menjalin kerja sama dengan perusahaan AI untuk memanfaatkan teknologi ini dalam produksi mereka. Perusahaan film independen A24, misalnya, baru-baru ini bekerja sama dengan sebuah perusahaan modal ventura yang fokus pada AI, sementara Meta sendiri dikabarkan tengah berdiskusi dengan sejumlah selebriti Hollywood seperti Judi Dench dan Awkwafina untuk menggunakan suara mereka dalam proyek AI di masa mendatang.
Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, Movie Gen berpotensi menjadi alat revolusioner bagi industri film dan video. Teknologi ini tidak hanya menawarkan kemampuan untuk menghasilkan film secara otomatis, tetapi juga membuka peluang baru bagi kreativitas di era digital.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |