Microsoft Gunakan AI Temukan Baterai Baru yang Lebih Ramah Lingkungan

Microsoft Gunakan AI Temukan Baterai Baru yang Lebih Ramah Lingkungan
Sumber :
  • Microsoft AI

GadgetMicrosoft dan Pacific Northwest National Laboratory (PNNL) mengumumkan penemuan elektrolit solid state baru yang dapat mengurangi risiko ledakan baterai dan mengurangi ketergantungan pada lithium.

Fitur Baru File Explorer di Windows 11: Tak Khawatir Lagi Tab Tertutup

Penemuan ini merupakan hasil kolaborasi antara Microsoft dan PNNL menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan cloud computing.

Material baru ini menggabungkan lithium dan natrium, yang dapat mengurangi penggunaan lithium hingga 70 persen.

Laptop Microsoft Bertenaga AI untuk Kebutuhan Kerja: Surface Pro 10 dan Surface 6:

Lithium adalah bahan baku penting untuk baterai lithium-ion, yang saat ini merupakan jenis baterai yang paling umum digunakan untuk perangkat elektronik dan kendaraan listrik.

Namun, lithium adalah bahan baku yang langka dan mahal, sehingga pengembangan baterai yang menggunakan lebih sedikit lithium menjadi penting.

Gemini 2.0 Resmi Dirilis: Apa Saja Kelebihannya?

Elektrolit solid state adalah jenis elektrolit yang berbentuk padat, berbeda dengan elektrolit cair yang digunakan pada baterai lithium-ion saat ini.

Elektrolit solid state memiliki beberapa keunggulan dibandingkan elektrolit cair, antara lain:

  • Lebih aman, karena tidak mudah terbakar
  • Dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan efisiensi baterai
  • Memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan jarak tempuh kendaraan listrik

Microsoft dan PNNL menggunakan platform Azure Quantum Elements (AQE) untuk mencari kandidat material elektrolit solid state baru.

AQE adalah platform komputasi kuantum yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi dan analisis material pada skala besar.

Dengan bantuan AI, peneliti PNNL dapat menyaring lebih dari 32 juta kandidat material menjadi 23 material yang memenuhi kriteria.

Material-material tersebut kemudian diuji secara fisik untuk memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk digunakan dalam baterai.

Penelitian ini masih dalam tahap awal, dan masih diperlukan banyak pengujian untuk memastikan bahwa material baru ini aman dan dapat digunakan secara komersial.

Namun, penemuan ini menunjukkan potensi AI dalam mempercepat pengembangan baterai yang lebih ramah lingkungan dan aman.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget