AS Blokir DeepSeek: Ancaman Keamanan atau Perang Teknologi? Simak Fakta Lengkapnya!
- deepseek
Negara Lain Ikut Waspada
DeepSeek, yang diluncurkan awal tahun ini, sempat menjadi buah bibir di dunia teknologi. AI ini diklaim mampu mengungguli ChatGPT buatan OpenAI, perusahaan AS yang terkenal dengan teknologi AI-nya. DeepSeek bahkan disebut lebih efisien karena menggunakan spesifikasi teknologi yang lebih rendah namun dengan kemampuan yang tidak kalah canggih.
Namun, kehadiran DeepSeek juga menuai kontroversi. Beberapa negara mulai memblokir atau mempertimbangkan pemblokiran terhadap AI ini. Taiwan, Italia, Australia, dan Korea Selatan adalah beberapa negara yang telah mengambil langkah serupa.
Di Eropa, Jerman dan Prancis sedang mengkaji risiko DeepSeek terhadap regulasi perlindungan data GDPR (General Data Protection Regulation). Kedua negara ini ingin memastikan bahwa teknologi tersebut tidak melanggar kebijakan privasi yang ketat di Uni Eropa.
Sementara itu, Jepang dan India juga tengah memantau dampak DeepSeek terhadap keamanan data. India, yang memiliki rekam jejak memblokir aplikasi asal China, dikabarkan sedang mempertimbangkan larangan serupa.
Kekhawatiran Keamanan Data
Larangan terhadap DeepSeek tidak hanya soal persaingan teknologi, tetapi juga menyangkut keamanan data. Pemerintah AS dan negara-negara lain khawatir bahwa DeepSeek dapat digunakan untuk mengumpulkan data sensitif atau melakukan serangan siber.