AS Blokir DeepSeek: Ancaman Keamanan atau Perang Teknologi? Simak Fakta Lengkapnya!

AS Blokir DeepSeek: Ancaman Keamanan atau Perang Teknologi? Simak Fakta Lengkapnya!
Sumber :
  • deepseek

GadgetAS Blokir DeepSeek: Ancaman Keamanan atau Perang Teknologi? Simak Fakta Lengkapnya!

4 Langkah Ampuh Atasi WhatsApp Kena Spam, Jangan Sampai Privasi Anda Terancam!

Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengeluarkan larangan keras terhadap penggunaan DeepSeek, chatbot kecerdasan buatan (AI) asal China, di perangkat milik pemerintah. Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan sistem informasi pemerintah AS. Larangan tersebut disampaikan melalui email internal yang ditujukan kepada seluruh pegawai.

"Untuk memastikan keamanan sistem informasi Departemen Perdagangan, akses ke DeepSeek secara umum dilarang di semua GFE (Government Furnished Equipment)," bunyi pengumuman resmi yang dikutip dari Reuters.

8 Keunggulan Chipset 5G Premium MediaTek Dimensity 8350 yang Wajib Diketahui

GFE sendiri merujuk pada peralatan yang disediakan pemerintah, seperti laptop, smartphone, dan tablet. Dalam pengumuman tersebut, pegawai juga diminta untuk tidak mengunduh, mengakses, atau menggunakan aplikasi atau situs web apa pun yang terkait dengan DeepSeek.

Larangan Meluas ke Instansi Lain

Snapdragon X Meluncur, Tawarkan Laptop AI Super Kencang untuk Asia Tenggara

Sebelum Departemen Perdagangan, DeepSeek sudah lebih dulu dilarang di Kantor Administrasi Kepala DPR AS. Larangan serupa juga berlaku di Badan Pertahanan AS (Pentagon), Angkatan Laut, dan bahkan NASA. Pemerintah federal AS juga sedang mempersiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan melarang penggunaan DeepSeek secara tegas.

RUU tersebut mengancam sanksi berat bagi pelanggar, mulai dari denda hingga hukuman penjara, baik untuk individu maupun korporasi. Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya AS dalam menangani potensi ancaman dari teknologi AI asal China.

Negara Lain Ikut Waspada

DeepSeek, yang diluncurkan awal tahun ini, sempat menjadi buah bibir di dunia teknologi. AI ini diklaim mampu mengungguli ChatGPT buatan OpenAI, perusahaan AS yang terkenal dengan teknologi AI-nya. DeepSeek bahkan disebut lebih efisien karena menggunakan spesifikasi teknologi yang lebih rendah namun dengan kemampuan yang tidak kalah canggih.

Namun, kehadiran DeepSeek juga menuai kontroversi. Beberapa negara mulai memblokir atau mempertimbangkan pemblokiran terhadap AI ini. Taiwan, Italia, Australia, dan Korea Selatan adalah beberapa negara yang telah mengambil langkah serupa.

Di Eropa, Jerman dan Prancis sedang mengkaji risiko DeepSeek terhadap regulasi perlindungan data GDPR (General Data Protection Regulation). Kedua negara ini ingin memastikan bahwa teknologi tersebut tidak melanggar kebijakan privasi yang ketat di Uni Eropa.

Sementara itu, Jepang dan India juga tengah memantau dampak DeepSeek terhadap keamanan data. India, yang memiliki rekam jejak memblokir aplikasi asal China, dikabarkan sedang mempertimbangkan larangan serupa.

Kekhawatiran Keamanan Data

Larangan terhadap DeepSeek tidak hanya soal persaingan teknologi, tetapi juga menyangkut keamanan data. Pemerintah AS dan negara-negara lain khawatir bahwa DeepSeek dapat digunakan untuk mengumpulkan data sensitif atau melakukan serangan siber.

CEO Nvidia, Jensen Huang, pernah mengomentari DeepSeek dengan mengatakan bahwa banyak pihak salah paham tentang teknologi ini. Namun, kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan tampaknya lebih besar daripada manfaat yang ditawarkan.

Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Di Indonesia, DeepSeek masih bisa diakses oleh pengguna umum. Namun, dengan semakin banyaknya negara yang memblokir AI ini, muncul pertanyaan: apakah DeepSeek aman digunakan di Indonesia?

Pakar teknologi menyarankan agar pengguna tetap waspada dan memastikan bahwa data pribadi mereka terlindungi saat menggunakan aplikasi atau platform AI apa pun. Pemerintah Indonesia juga perlu mempertimbangkan regulasi yang lebih ketat untuk mengawasi perkembangan teknologi AI.

Larangan DeepSeek oleh Departemen Perdagangan AS dan negara-negara lain menunjukkan betapa kompleksnya persaingan teknologi dan keamanan data di era digital. Sementara DeepSeek menawarkan inovasi yang menarik, kekhawatiran akan keamanan dan privasi data tidak bisa diabaikan.

Bagi Indonesia, ini menjadi pelajaran penting untuk lebih serius dalam mengatur dan mengawasi perkembangan teknologi AI. Jangan sampai inovasi teknologi justru menjadi bumerang yang merugikan.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget