Apakah akan Menjadi Ancaman atau Peluang? Transformasi Pekerjaan di Era Teknologi AI

Transformasi Pekerjaan di Era AI
Sumber :
  • tvOnenews

Gadget – Kecerdasan buatan (ai">AI) tengah mencuri perhatian dalam perkembangan teknologi, terutama dengan popularitas ChatGPT yang sedang melejit dari OpenAI dan didukung oleh Microsoft.

Inilah Keunggulan Nubia Z70 Ultra, Ponsel Pintar dengan Performa dan AI Terdepan

Mesin AI ini tak hanya mampu menjawab pertanyaan, menulis esai, tetapi juga memasuki ranah perdebatan hukum.

Apakah AI Akan Gantikan Pekerjaan Manusia?

Tantangan besar yang muncul adalah sejauh mana kecerdasan buatan dapat menggantikan peran pekerja manusia. Pertanyaan ini mengundang perdebatan di berbagai kalangan.

Deretan 5 Aplikasi AI Super Cerdas yang Wajib Kamu Coba: Cocok untuk Mahasiswa Buat Skripsi, Dijamin Cepat Selesai

Para ahli berpendapat bahwa AI berpotensi menggantikan sejumlah pekerjaan manusia.

Profesor Emeritus Sistem Informasi di Singapore Management University, Steven Miller, menyatakan bahwa AI mampu mengambil alih pekerjaan repetitif dan terikat aturan tertentu.

Cara Bikin Surat Lamaran Kerja Pakai ChatGPT, Cepat dan Mudah!

Meski demikian, tidak semua pekerjaan mudah digantikan. Dimitris Papanikloaou, Profesor Keuangan di Kellogg School of Management, menekankan bahwa pekerjaan yang melibatkan unsur kemanusiaan tinggi, seperti menjadi terapis, sulit untuk diotomatisasi oleh teknologi.

Era AI: Ancaman atau Peluang?

Pendapat Steve Chase dari KPMG A.S. memberikan sudut pandang optimis. Meskipun ada ketidakpastian terkait kehilangan pekerjaan, Chase mengingatkan kita untuk melihat sejarah.

Seiring berjalannya waktu, setiap gangguan teknologi, seperti pada masa komputer, menciptakan pekerjaan baru sebagai pengganti yang tergusur.

Papanikloaou menyoroti bahwa kita masih jauh dari memiliki "AI sesungguhnya" yang mampu menciptakan pengetahuan baru.

Oleh karena itu, bekerja bersama AI saat ini lebih mungkin daripada digantikan olehnya.

Bekerja Bersama AI: Kolaborasi Manusia dan Teknologi

Dalam konteks ini, Dimitris Papanikloaou menegaskan bahwa AI saat ini masih memiliki keterbatasan, terutama dalam menciptakan pengetahuan baru.

Menurutnya, AI lebih berfokus pada memprediksi respons berdasarkan data daripada menciptakan pengetahuan.

Steve Chase dari KPMG menambahkan bahwa banyak bisnis menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung karyawan, bukan menggantikan mereka secara total.

Meskipun algoritme AI semakin memengaruhi kehidupan kerja sehari-hari, adaptasi bisnis menjadi kunci.

Langkah-langkah seperti pendidikan karyawan, pengembangan keterampilan, dan tanggung jawab dalam pemanfaatan teknologi AI menjadi krusial dalam menghadapi perubahan ini.

Dengan demikian, meskipun AI mungkin mengubah lanskap pekerjaan, kolaborasi antara manusia dan teknologi mungkin menjadi kunci sukses di masa depan.

Menavigasi Transformasi Pekerjaan di Era AI

Dalam merespons revolusi AI, perusahaan dan individu perlu memahami bahwa transformasi pekerjaan merupakan proses dinamis.

Sebagai solusi, fokus pada pendidikan dan pengembangan keterampilan menjadi penting.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget