Problematika Penerapan AI Di Dunia Kerja
- ilustrasi AI
Gadget – Pemanfaatan AI di dunia industri diakui telah meningkatkan produktivitas yang lebih efisien. Di sisi lain, hilang atau tergantikannya suatu profesi setelah adanya AI juga sudah mulai terlihat.
Dua mata pisau AI di dunia industri tersebut disampaikan langsung oleh CEO XL Axiata, Dian Siswarini. Menurutnya, penerapan teknologi AI sendiri berangkat dari adanya ide peningkatan produktivitas yang lebih efisien di perusahaannya, baru setelah itu rumpun pekerjaan yang bisa disisipi akan disesuaikan.
"Bermula dari ide peningkatan produktivitas yang lebih efisien," kata Dian, saat sesi tanya jawab dalam acara Tech Talk bertema "AI Ethics" beberapa waktu lalu di Jakarta.
"Baru setelahnya kami mengerucut kepada rumpun pekerjaan yang bersifat repetitif (berulang-ulang) dan measurable," timpalnya.
Lebih spesifik, Dian menjelaskan bahwa rumpun pekerjaan yang bersifat repetitif atau berulang-ulang inilah yang seharusnya bisa memanfaatkan teknologi, seperti halnya AI.
Hal ini tidak terlepas dari dampak positif lain berupa peningkatan kemampuan karyawan yang juga dapat diupayakan perusahaan, meski hilang atau tergantikannya suatu profesi oleh mesin atau AI ini sendiri memang sudah terjadi.
"Untuk (pekerjaan) inquiry biasa mungkin memang sudah bisa tergantikan oleh mesin (AI)," ujar Dian.