5G Mulai Digunakan di Industri Pertambangan

5G Underground Smart Mining
Sumber :
  • Foto: Telkomsel

Teknologi 5G Underground Smart Mining Telkomsel memungkinkan PTFI memonitor dan mencegah risiko kecelakaan kerja melalui optimalisasi penggunaan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan. Lebih jauh lagi, jaringan terkoneksi (Hyperconnected Network) kombinasi dari Telkomsel Private Network dan Edge Computing dapat menyediakan lebih banyak pemanfaatan kecerdasan buatan untuk perusahaan dalam penerapan Smart Mining yang lebih optimal.

Telkomsel dan Google Merilis Layanan Terbaru: RCS dan RBM, Transformasi SMS ke Level Berikutnya

Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel di tambang PTFI juga telah melalui tahap pembuktian dan pengujian jaringan untuk memastikan teknologi tersebut dapat menjadi solusi terbaik di kegiatan operasional PTFI serta membantu perusahaan dalam digitalisasi pertambangan bawah tanah. Smart Mining sendiri merupakan konsep teknologi terkini untuk mendorong optimalisasi pertambangan melalui implementasi teknologi AI (Artificial Intelligence), IoT (Internet-of-Things), Machine Learning, hingga Big Data yang dapat diterapkan dalam operasional sektor pertambangan.

Sejumlah keunggulan penerapan Smart Mining yang didukung teknologi 5G antara lain ketersediaan latensi yang rendah yang akan mendukung proses monitor aktivitas secara lebih real-time, dimana semua data dapat diintegrasikan untuk menciptakan proses kerja yang lebih aman. Kemudian, akses jaringan yang lebih cepat untuk pemanfaatan data secara real-time, yang memungkinkan perusahaan untuk menggunakan data tersebut dalam percepatan pengambilan keputusan sehingga memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengelola pertambangan. Lalu, cakupan jaringan 5G yang lebih luas dengan kapasitas perangkat terhubung yang lebih banyak, sehingga diharapkan dapat mendorong biaya operasional pertambangan yang lebih efisien.

Redmi Note 13 Series Rajai Pasar China dengan Penjualan 3,2 Juta Unit!

Prospek penerapan 5G Underground Smart Mining tidak terbatas hanya pada operasional lapangan saja, tetapi juga pada seluruh lini kegiatan perusahaan, mulai dari tahap penelitian, penambangan, pengolahan, penyimpanan, hingga pengapalan. Beberapa solusi dan teknologi yang dapat dikembangkan untuk mendukung Smart Mining antara lain production performance monitoring, remote blasting, asset dan people tracking, drone surveillance dan inspection, video monitoring dan analytic dan lain sebagainya.  

Hendri lebih lanjut menambahkan, 5G Underground Smart Mining juga dapat mendorong penerapan teknologi yang lebih ramah lingkungan, yang mana teknologi jaringan 5G dapat memungkinkan peralatan mampu beroperasi dengan emisi yang lebih sedikit, sehingga dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan. Teknologi jaringan 5G juga dipercaya dapat memudahkan operasional di area sulit dijangkau. Sebagai jaringan berteknologi terkini, 5G dapat dioptimalkan untuk menjadi solusi dalam memastikan kelancaran operasional yang berada di situs terpencil dengan tantangan geografis dan konektivitas yang unik.

Harga Redmi Note 12 Pro 5G Turun Rp 600 Ribu, Ini Harga Terbaru Januari 2024

Sukses menjadi perusahaan telekomunikasi digital pertama di Indonesia yang menggelar jaringan dan layanan 5G di Indonesia, hingga kini Telkomsel telah menghadirkan layanan Hyper 5G di sejumlah wilayah yang berada di 39 kota di seluruh Indonesia, dengan dukungan 248 BTS 5G. Sebelumnya, untuk pemanfaatan teknologi 5G di sektor industri dan korporasi, Telkomsel juga telah berkolaborasi dengan Schneider Electric di kota Batam untuk implementasi 5G Smart Manufacture, dan bersama PT Jababeka Infrastruktur (Jababeka) untuk penerapan Smart Industrial di Kawasan Jababeka, Jawa Barat.

“Sebagai digital ecosystem enabler, Telkomsel terus berupaya lampaui batas untuk membuka peluang kolaborasi lebih luas dalam mengakselerasikan peta jalan transformasi digital para pelaku lintas sektor industri melalui pemanfaatan teknologi 5G yang lebih komprehensif. Sehingga transformasi digital yang dilakukan dapat juga semakin mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Hendri.