Q2 2022, Pengguna 5G Bertambah 70 Juta dalam 3 Bulan
- Pixabay.com
Gadget – Data menunjukkan jika penggunaan 5G cukup masif dalam tiga bulan belakangan. Dalam data yang disebar Ericsson dalam Mobility Report mengungkap adanya penambahan 70 juta pelanggan 5G dalam kurun April sampai Juni 2022.
Ericsson Mobility Report mengungkap, hanya butuh waktu sekitar tiga bulan untuk menambahkan jumlah pelanggan 5G di dunia. Angka ini menggenapkan total pengguna 5G secara global di kuartal kedua 2022 ini menjadi sekitar 690 juta.
"Jumlah itu merupakan gabungan dari pelanggan 218 penyedia layanan komunikasi yang telah melakukan komersialisasi 5G. Dari jumlah tersebut sebanyak 24 perusahaan telko mengadopsi jaringan 5G SA (Stand Alone)," tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari Computer Weekly, Rabu, 2 September 2022.
Secara keseluruhan, saat ini di dunia, ada sekitar 8,3 miliar langganan (subscriptions) seluler yang terdaftar sampai kuartal ini. Dari angka tersebut, ada 6,1 miliar pelanggan (subscribers) seluler unik. Sedangkan pelanggan mobille broadband berkontribusi sekitar 86 persen dari keseluruhan pelanggan seluler.
"Kami pisahkan antara jumlah pelanggan (subscribers) dengan langganan (subscriptions) karena ada langganan yang tidak aktif, kepemilikan beberapa perangkat, dan optimalisasi langganan untuk berbagai jenis panggilan," catatan dalam laporan tersebut.
Dengan adanya jumlah penambahan tersebut, trafik data di jaringan mobile pun meningkat sampai 39 persen antara Q2 2021 dan Q2 2022. Total trafik data bulanan secara global mencapai 100EB (exabytes).
Dalam jangka panjang, pertumbuhan lalu lintas didorong oleh peningkatan jumlah langganan smartphone dan peningkatan volume data rata-rata per langganan. Hal ini utamanya didorong oleh peningkatan penayangan konten video, menurut Ericsson.
Studi ini juga menyelidiki pertumbuhan 4G serta 5G dan menemukan bahwa langganan 4G meningkat 77 juta menjadi sekitar 5 miliar. Angka ini mewakili 60% dari semua langganan seluler, sementara langganan WCDMA/HSPA menurun 41 juta. Langganan GSM/Edge juga turun 48 juta selama kuartal tersebut, dan teknologi lainnya turun sekitar 6 juta.
Dalam laporan tersebut, Ericsson menyoroti perkembangan menuju 5G. Menurut mereka spektrum radio dengan frekuensi rendah (low-band) di 6646 memiliki kemampuan yang cukup bisa diandalkan untuk 5G. Di frekuensi tersebut bisa mempercepat cakupannya. Sedangkan performa 3,5GHz lebih ke efisiensi energi, memperluas kemampuan multiband dari tiga sektor produk Ericsson dengan menggabungkan pita frekuensi 900, 800, dan 700MHz menjadi satu radio berkemampuan 2G hingga 5G.
Ini artinya, teknologi itum ampu menghasilkan pengurangan 40% dalam penggunaan energi dibandingkan dengan produk sektor tunggal, yang berarti penghematan tahunan per lokasi yang sebanding dengan pengisian mobil listrik 40 kali.