Timnas Indonesia Makin Ngeri! Lawan-lawan di Asia Mulai Grogi

Timnas Indonesia Makin Ngeri! Lawan-lawan di Asia Mulai Grogi
Sumber :
  • Shin Tae-yong / pssi.org

GadgetTimnas Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong. Dengan semakin banyaknya pemain keturunan yang memperkuat skuad Garuda, mereka kini dianggap sebagai tim underdog yang berpotensi besar menggebrak Piala Dunia 2026. Tak hanya para penggemar, bahkan pelatih tim-tim lawan mulai memperhitungkan kemampuan Indonesia, seperti Dragan Talajic, pelatih Bahrain, yang secara terbuka mengungkapkan kewaspadaannya terhadap Timnas Indonesia.

Ada Pemain Eropa Baru di Timnas Indonesia? Apa Kabar Elkan Baggott?

Meski berada di peringkat FIFA terendah di grup C, Timnas Indonesia tetap diakui sebagai salah satu dari 18 tim terbaik di Asia. Talajic menegaskan bahwa mereka tak boleh meremehkan Indonesia. Ia menyadari, meski grup ini tergolong sulit, Indonesia bisa memberikan perlawanan sengit.

Pemain Keturunan Bawa Perubahan Signifikan

Ki-hun: Striker Timnas Indonesia Power Ada, Tapi Tak Tahu Cara Pakai!

Salah satu faktor yang membuat Indonesia semakin kuat adalah kehadiran pemain keturunan yang bermain di liga-liga Eropa. Mereka membawa pengalaman yang berharga ke dalam skuad, meningkatkan kualitas permainan, dan memberikan dampak signifikan di lapangan. Pemain seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama adalah contoh nyata dari kekuatan baru ini.

Kehadiran pemain-pemain ini membuat Timnas Indonesia lebih sulit ditebak oleh lawan, memberikan variasi taktik yang lebih beragam, serta pengalaman bertanding di level yang lebih tinggi. Ini menjadi alasan utama mengapa lawan-lawannya mulai berhati-hati saat menghadapi Garuda.

Deretan 5 Pemain Asia Tenggara Termahal, 4 dari Timnas Indonesia

Nilai Pasar Pemain Indonesia Meningkat

Dari sisi ekonomi, meskipun Indonesia tidak setara dengan Jepang yang memiliki nilai pasar Rp 5,1 triliun, skuad Garuda memiliki total nilai pasar yang cukup kompetitif yaitu Rp 274 miliar. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan Bahrain yang berada di angka Rp 162 miliar, dan China di angka Rp 220 miliar. Meski begitu, lawan-lawan di grup C tetap memandang Indonesia sebagai ancaman.

Halaman Selanjutnya
img_title