Profil Mouood Bonyadifard: Wasit Iran yang Siap Memimpin Laga Krusial Indonesia vs Jepang!
- tarafdari.com
Gadget – Pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan mempertemukan Indonesia dan Jepang pada 15 November 2024, publik sepak bola Indonesia akan bertemu dengan sosok Mouood Bonyadifard, wasit asal Iran yang ditunjuk untuk memimpin pertandingan penting ini. Dengan latar belakang dan rekam jejak yang panjang, Bonyadifard hadir sebagai sosok tegas di lapangan, terutama di ajang-ajang internasional besar. Di balik setiap keputusannya, ada pengalaman dan gaya kepemimpinan yang menjadikannya salah satu wasit andalan di Asia.'
Profil Singkat Mouood Bonyadifard
Mouood Bonyadifard lahir pada 8 September 1985 di Iran. Ia dikenal sebagai wasit yang memiliki lisensi FIFA, dan telah lama berkiprah dalam dunia sepak bola Asia. Di bawah pengawasan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Bonyadifard kerap ditugaskan dalam pertandingan-pertandingan yang penuh tensi, baik di tingkat klub maupun tim nasional
Sebagai wasit, Bonyadifard telah menunjukkan kemampuan mengendalikan pertandingan dengan disiplin tinggi, membuatnya dipercaya dalam berbagai turnamen prestisius. Ia sering terlibat dalam AFC Champions League, AFC Cup, serta kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Keahlian dan ketegasannya di lapangan membuatnya mampu mengelola pertandingan sulit tanpa memihak, faktor yang menjadi modal penting dalam menjaga kualitas pertandingan.
Sepak Terjang di Ajang Internasional
Karir Bonyadifard sebagai wasit telah mempertemukannya dengan berbagai tim dari berbagai negara di Asia, dan setiap pengalamannya ini memberikan pelajaran baru bagi wasit asal Iran ini. Pada ajang AFC Champions League misalnya, Bonyadifard dipercaya memimpin pertandingan-pertandingan besar, termasuk laga antara klub-klub dari Asia Timur, Asia Tenggara, hingga Timur Tengah
Ia juga telah terlibat dalam berbagai laga krusial di AFC Cup, dan selalu menunjukkan ketenangan serta kemampuan membuat keputusan cepat di situasi genting. Pada laga-laga tersebut, ia tak segan memberikan kartu kuning atau bahkan kartu merah jika dirasa perlu, terutama ketika pemain mulai terlibat dalam permainan keras atau aksi yang dapat membahayakan keselamatan pemain lain. Ketegasannya ini menjadikan Bonyadifard dihormati oleh pemain dan pelatih, namun tak jarang juga mengundang kritik jika ada yang merasa dirugikan.
