Viral! Guru di CIANJUR Botaki Siswi karena Kutu, Ini Klarifikasi Lengkapnya!

Viral! Guru di Cianjur Botaki Siswi karena Kutu, Ini Klarifikasi Lengkapnya!
Sumber :
  • TvOneNews

Gadget – Belakangan ini, dunia media sosial diramaikan dengan berita seorang guru SD di Cianjur, Jawa Barat, yang mencukur rambut siswinya hingga botak karena berkutu. 

Daftar HP Vivo Terbaik November 2024: Fitur, Spesifikasi, dan Harga

Kejadian ini bermula ketika seorang guru di SD Negeri Babakan, Cianjur, menemukan siswinya, berinisial A, dengan kondisi rambut yang dipenuhi kutu. Sang guru, yang kemudian diketahui bernama Ibu Tri, terkejut melihat kondisi rambut A yang tidak terawat. Merasa prihatin, ia pun memutuskan untuk mencukur rambut siswinya agar kutu bisa lebih mudah diatasi.

Dalam video klarifikasinya yang diunggah di akun TikTok @kurawacianjur, Ibu Tri menjelaskan bahwa niatnya adalah untuk membantu kesehatan A. Ia menyebut bahwa setelah melihat kondisi rambut yang parah, ia meminta izin pada A untuk memangkas rambutnya, namun A awalnya menolak. Sang guru kemudian mencoba membujuknya dengan mengatakan bahwa rambut yang sehat akan tumbuh kembali setelah kutunya hilang.

Update Harga Terbaru Oppo A3, A3 Pro 5G, dan A3x di Bulan November 2024

Di sisi lain, keluarga A merasa kecewa dengan tindakan tersebut. Mereka mengungkapkan bahwa meskipun niat sang guru baik, ia seharusnya meminta izin kepada orang tua terlebih dahulu. Kerabat siswi tersebut menyatakan bahwa tindakan menggunduli A menyebabkan sang siswi merasa malu, bahkan hingga enggan untuk kembali ke sekolah.

“Astaghfirullahaladzim, cobalah ibu bapak guru yang saya hormati, apa tidak ada cara lain, selain digunduli," ujar salah satu kerabatnya. Keluarga berharap bahwa sekolah dan guru bisa lebih bijak dalam menangani kasus serupa di masa mendatang agar anak tidak perlu merasa tertekan atau trauma.

Tablet Oppo Pad 3 Pro, Performa Tangguh dengan Snapdragon 8 Gen 3!

Menanggapi kontroversi yang berkembang, Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar, Aripin, turut mengawal proses mediasi antara keluarga dan pihak sekolah. Dalam pertemuan di aula Desa Mekarwangi, kedua belah pihak akhirnya menyepakati perdamaian.

“Kami dari dinas sangat mengapresiasi langkah damai ini. Dari awal, kami mendorong agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan,” jelas Aripin. Ia juga menekankan bahwa setiap tindakan di sekolah, terutama yang menyangkut kondisi kesehatan atau penampilan siswa, harus selalu dikomunikasikan kepada orang tua. “Jangan sampai maksud baik ini berujung salah paham hanya karena kurangnya komunikasi.”

Aripin juga berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran penting agar setiap masalah terkait siswa di sekolah tidak diselesaikan secara sepihak tanpa sepengetahuan orang tua.

Dalam video permintaan maaf yang dirilis ke publik, Ibu Tri menyampaikan bahwa tindakannya semata-mata untuk menjaga kesehatan A, tanpa niat untuk mempermalukan atau menyakiti perasaannya. “Saya benar-benar meminta maaf jika tindakan saya membuat siswi saya merasa tidak nyaman,” ujarnya dalam video tersebut.

Keluarga murid pun, melalui perwakilan bernama Mulyana, menyatakan telah memaafkan guru tersebut. Mereka berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, baik guru, sekolah, maupun orang tua, agar komunikasi tetap terjaga dalam segala kondisi.

Kasus ini akhirnya mencapai titik damai berkat mediasi oleh Dinas Pendidikan Cianjur. Aripin menekankan bahwa dinas mengapresiasi langkah bijak dari kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun, ia juga menegaskan agar sekolah tetap memberikan laporan resmi terkait insiden ini sebagai bahan evaluasi.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget