Sungai Eufrat Mengering: Dampak Perubahan Iklim Global
- Disway
Gadget – Sungai Eufrat, salah satu sungai bersejarah di wilayah Timur Tengah, saat ini menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim. Volume air di sungai yang mengalir melalui Suriah dan Irak ini terus mengalami penurunan drastis, memicu kekhawatiran akan dampak ekologis, sosial, dan budaya.
Sebagai sungai yang telah lama menopang kehidupan masyarakat Mesopotamia sejak ribuan tahun lalu, mengeringnya Eufrat tak hanya mempengaruhi pertanian dan pasokan air, tetapi juga meresahkan para ahli terkait kelangsungan ekosistem serta hak asasi manusia.
Bersama dengan Sungai Tigris, Eufrat berperan penting dalam sistem irigasi yang mendukung tanah subur di sepanjang Lembah Mesopotamia. Lahan pertanian di sini sangat bergantung pada air dari kedua sungai tersebut, yang telah berabad-abad menjadi pilar peradaban di wilayah ini.
Sayangnya, kini, perubahan iklim memperburuk kondisi air di kawasan tersebut. Beberapa laporan terbaru menunjukkan bahwa suhu di Suriah Utara meningkat hingga 1°C dalam satu abad terakhir, sementara curah hujan menurun drastis.
Dampak Perubahan Iklim pada Sungai Eufrat dan Irigasi Wilayah Sekitarnya
Kenaikan suhu yang terus-menerus serta menurunnya curah hujan di Timur Tengah menciptakan kekeringan parah, yang semakin memperparah situasi Sungai Eufrat. Hal ini berpotensi memengaruhi Danau Assad, salah satu sumber air utama di kawasan itu, yang dipakai untuk irigasi dan pembangkit listrik tenaga air. Kondisi ini berdampak langsung pada Bendungan Atatürk dan Stasiun Air Alouk, dua instalasi penting yang mengandalkan air dari Eufrat untuk menjalankan operasi mereka.