NOICE Ajak Kreator Lokal Unjuk Bakat di Konten Audio
- Noice
Gadgetviva – Untuk memacu pertumbuhan ekosistem konten audio di Indonesia, NOICE terus memberdayakan kreator lokal. Kali ini, platform audio streaming lokal milik Mahaka tersebut resmi menghadirkan Noicemaker Academy.
Mereka menggelar program Kelas Podcast, sebuah wadah edukasi online gratis yang akan membantu para kreator pemula untuk merealisasikan mimpinya berkarya di industri konten audio. Lewat Kelas Podcast, para kreator pemula berkesempatan mendapat edukasi langsung dari podcaster ternama Adriano Qalbi, yang juga dikenal sebagai Bapak Podcast Indonesia, serta tim konten di NOICE mengenai seluk beluk dunia podcast, cara memproduksi konten yang baik, hingga cara monetisasi konten.
Co-Founder & CBO NOICE, Niken Sasmaya mengatakan selama perjalanan membangun NOICE, pihaknya bertemu banyak sekali kreator pemula dari berbagai daerah di Indonesia dengan talenta luar biasa. Dengan dukungan dari ekosistem NOICE, mereka diharapkan mampu mendapat akses untuk mengembangkan karyanya hingga dapat menekuni serius karirnya di dunia konten audio.
"Lewat pengembangan keahlian dan pengetahuan yang kami balut dalam program Noicemaker Academy, NOICE ingin menemukan dan merangkul lebih banyak lagi bibit-bibit konten kreator audio berkualitas dari berbagai daerah untuk bisa membangun kesuksesan mereka bersama NOICE, dan bahkan bisa bersaing dengan podcaster ataupun public figure besar lainnya," ujarnya.
Kelas Podcast Noice
Kelas Podcast terbuka dan dapat diikuti oleh siapapun secara gratis. Sebagai langkah awal, akan digelar Kelas Podcast online pertama pada tanggal 31 Juli 2022. Dalam Kelas Podcast kali ini, akan hadir Adriano Qalbi, yang juga merupakan podcaster Noice Original Musuh Masyarakat dan Happy Broken Family sebagai pembicara yang akan membagikan tips dan trik untuk memproduksi konten podcast dari Abe Adzka, NOICE Original Lead dan Fajrin Sahaf, NOICE Creator Program Lead.
Adriano Qalbi, podcaster Noice Original Musuh Masyarakat & Happy Broken Family, mengatakan banyak konten kreator yang bingung mau memulai dari mana, berujung mereka mulai secara otodidak dari 0 melewati banyak trial & error.