Sebelum Bunuh Diri, Dokter Aulia Risma Curhat di Buku Diary 'Semoga Tuhan Mengampuniku': 3 Orang Resmi Jadi Tersangka
- viva.co.id
Gadget – Kabar duka datang dari dunia kedokteran Indonesia. Dokter Aulia Risma Lestari, seorang ASN di RSUD Kardinah, Tegal, sekaligus peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (UNDIP), ditemukan meninggal dunia pada Senin, 12 Agustus 2024. Ia ditemukan di kamar kosnya setelah menyuntikkan obat ke tubuhnya sendiri.
Tragedi ini memunculkan spekulasi bahwa tindakan nekat dokter Aulia disebabkan oleh tekanan berat dan perundungan yang dialaminya selama mengikuti PPDS di RSUP Kariadi, Semarang. Meski demikian, penyelidikan pihak kepolisian masih berlangsung untuk mengungkap fakta-fakta di balik kejadian ini.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan buku diary milik dokter Aulia yang mengungkapkan keluh kesahnya. Beberapa potongan isi diary tersebut memperlihatkan bagaimana ia merasa terbebani fisik dan mental selama menjalani pendidikan. Berikut kutipan tulisannya:
Isi catatan ini menyiratkan betapa beratnya beban yang ia pikul. Ia merasa sendirian dan tidak mendapat dukungan yang cukup di tengah tekanan besar.
Perkembangan Kasus PPDS UNDIP: Tiga Orang Jadi Tersangka
Dikutip dari TvOnenews (25/12/2024), dalam perkembangan kasus ini, polisi telah menetapkan tiga orang tersangka, yakni:
- TEN (pria) Ketua Program Studi (Prodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran Undip,
- SM (perempuan) kepala staf medis kependidikan prodi Anestesiologi Undip,
- ZYA (perempuan) yang merupakan senior dari dr Aulia.
Ketiganya diduga terlibat dalam pemerasan, penipuan, dan pemaksaan terhadap dokter Aulia. Pasal yang disangkakan meliputi Pasal 368 ayat 1 KUHP, Pasal 378 KUHP, dan Pasal 335 ayat 1 kesatu KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
Tragedi dokter Aulia seharusnya menjadi pelajaran besar bagi kita semua, terutama di lingkungan pendidikan dan dunia kerja. Dukungan terhadap kesehatan mental sangatlah penting, terutama dalam bidang yang penuh tekanan seperti kedokteran.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang menghadapi masalah serupa, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog, psikiater, atau layanan kesehatan mental lainnya. Tidak ada yang salah dalam meminta pertolongan.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |