Stop Ngurusin Hidup Orang! Makna Tersembunyi "Don't Judge a Book by Its Cover"
- Dok. Walisongoonline
Orang yang kerap memberikan pandangan negatif terhadap orang lain sering kali merasa dirinya lebih baik. Meskipun mereka mungkin mengatakan, “Ini hanya pendapat saya, bukan berarti saya lebih baik dari dia,” pada kenyataannya, sikap tersebut mencerminkan keangkuhan tersembunyi.
Jika benar-benar merasa tidak lebih baik, langkah yang lebih bijak adalah introspeksi diri. Fokuslah pada perbaikan diri dan hubungan dengan Tuhan, daripada sibuk menilai kehidupan orang lain.
Sebagai pengingat bagi yang mengaku beragama, ada sebuah pesan penting: Allah lebih mencintai pendosa yang bertaubat dibandingkan orang saleh yang sombong. Kalimat ini menjadi pengingat bahwa sikap rendah hati jauh lebih bernilai dibandingkan rasa superior terhadap orang lain.
Setiap Orang Punya Jalannya
Hidup ini penuh dengan tantangan, dan setiap orang diberi ujian sesuai kapasitasnya. Apa yang bagi seseorang terasa ringan, mungkin akan menjadi beban berat bagi orang lain, begitu pula sebaliknya.
Maka dari itu, penting untuk saling menghargai jalan hidup orang lain. Selama pilihan hidup mereka tidak merugikan kita, tidak ada alasan untuk ikut campur atau berusaha memengaruhi opini orang lain terhadap mereka.
Contoh sederhana, jika seseorang memutuskan untuk menjalani gaya hidup tertentu, seperti memilih untuk childfree, tanggapan yang paling bijak adalah menghormati keputusan tersebut tanpa perlu banyak bertanya atau berkomentar. Sikap bodo amat ini sebenarnya adalah bentuk penghargaan terhadap kebebasan dan privasi orang lain.