Microsoft Suntik Miliaran Dolar ke OpenAI, Pengembang ChatGPT

Artificial Intelligence AI
Sumber :
  • Unsplash.com

Gadget – Microsoft menyadari tren AI yang akan berkembang dan menjadi cukup krusial di tahun-tahun mendatang. Perusahaan raksasa teknologi itu pun telah menyuntikkan sebagian besar dananya ke OpenAI, pengembang ChatGPT dan perangkat AI lainnya.

10 Top Token AI dan Big Data Project Wajib Pantau di Halving Bitcoin 2024

Investasi miliaran dolar ke OpenAI ini disebut Microsoft sebagai investasi multi-miliar dolar selama bertahun-tahun. Investasi baru ini merupakan tahap ketiga yang diberikan Microsoft kepada OpenAI.

Investasi awal sejatinya sudah dilakukan sejak 2019 lalu sebesar USD1 miliar. Namun sayang, investasi kedua tidak di ekspos berapa jumlahnya. Ternyata, investasi ini memposisikan Microsoft untuk mempertajam persaingannya dengan Google dalam mengkomersialkan terobosan AI baru yang dapat mengubah banyak profesi, serta bisnis pencarian internet.

Peluncuran Google Maps Terbaru Dengan Navigasi dan Bangunan 3D

Alat penulisan berbasis AI yang dikembangkan OpenAI, ChatGPT telah diluncurkan pada 30 November dan telah membawa perhatian publik pada masifnya kemajuan AI.

Ini adalah bagian dari sistem machine learning generasi baru yang dapat berkomunikasi, menghasilkan teks yang dapat dibaca sesuai permintaan, dan menghasilkan gambar dan video baru berdasarkan apa yang telah mereka pelajari dari database besar buku digital, tulisan online, dan media lainnya.

Redmi Note 14 Pro: Siap Gebrak Pasar Indonesia dengan Fitur Canggih & Harga Terjangkau!

Dengan kemitraan ini memungkinkan Microsoft untuk membuat apapun perangkat yang lebih pintar berbasis AI. Misalnya Superkomputer Microsoft membantu memperkuat sistem AI startup yang haus energi, sementara raksasa teknologi yang berbasis di Redmond, Washington akan dapat lebih mengintegrasikan teknologi OpenAI ke dalam produk Microsoft.

“Dalam fase selanjutnya dari kemitraan kami ini, pelanggan yang menggunakan platform komputasi awan Azure Microsoft akan memiliki akses ke alat AI baru untuk membangun dan menjalankan aplikasi mereka," ujar CEO Microsoft, Satya Nadella.

Halaman Selanjutnya
img_title