Kaspersky: 1 dari 4 Orang Tidak Menyadari Risiko Kripto
- David McBee / Pexels
Gadget – Menurut survei terbaru Kaspersky, sebagian besar individu tidak menyadari potensi ancaman yang dihadapi oleh pemilik aset kripto. Meskipun popularitas aset kripto meningkat, hanya 25 persen responden yang merasa mengetahui atau sangat mengetahui tentang potensi risiko penggunaannya, sementara 23 persen tidak memiliki informasi sama sekali.
Selain itu, kesadaran akan ancaman ini menurun seiring bertambahnya usia, dengan konsumen yang lebih muda di bawah 35 tahun terpapar lebih banyak informasi.
Ancaman dunia maya, seperti pencurian dan penipuan virtual, adalah salah satu aspek negatif yang paling sering dikutip dari penggunaan aset kripto, dengan masing-masing 27 persen dan 26 persen responden menyorotinya sebagai perhatian utama mereka. Sementara 38 persen responden tidak menyadari bahwa mereka bisa menjadi target ancaman kripto - bahkan jika mereka tidak memiliki aset kripto.
Perlu dicatat bahwa siapa pun dapat menjadi target penambang kripto (cryptomining) – program yang secara diam-diam menghasilkan aset kripto untuk pemiliknya menggunakan sumber daya komputer lain, baik mereka memiliki aset kripto atau tidak.
Kekhawatiran akan ancaman siber kripto berbeda-beda di setiap wilayah
Di negara-negara Afrika Selatan dan Asia Pasifik, penipuan investasi kripto (masing-masing 23% dan 15%) dan aplikasi palsu (masing-masing 16% dan 15%) merupakan perhatian utama. Sedangkan di Eropa, masalah paling menonjol adalah serangan pemerasan di mana scammers mengancam untuk mengungkap riwayat penjelajahan korban di situs web dewasa kecuali mereka memberikan akses pribadi atau mengirim aset kripto (13%).
Apakah aset kripto membutuhkan lebih banyak perlindungan?