Viral 'Pacar Kaki Lima' di China: Gadis Muda Tawarkan Peluk dan Cium di Jalanan
- Baidu
Dalam penawaran tersebut, ia menegaskan bahwa layanan ini termasuk makan bersama, pelukan, ciuman, namun tanpa seks.
Tak disangka, layanan ini ternyata mendatangkan keuntungan besar. Dalam sehari, para perempuan tersebut bisa mengantongi setidaknya 100 yuan (sekitar Rp 224 ribuan). Fenomena ini pun menuai beragam komentar dari netizen.
Beberapa netizen berkomentar bahwa kegiatan ini bisa menjadi cara bagi para gadis untuk menghabiskan waktu di akhir pekan dan bertemu dengan banyak orang menarik. "Aku juga ingin mencoba dan mengobrol dengan mereka," tulis salah satu netizen. Aktivitas ini dianggap sukarela bagi kedua belah pihak dan bisa menjadi cara untuk menghilangkan stres dan bersosialisasi.
Sementara itu, ada juga yang mengkritik fenomena ini. Beberapa orang merasa bahwa layanan seperti ini dapat merendahkan martabat para wanita. Namun, para gadis yang menawarkan jasa ini menegaskan bahwa mereka melakukannya secara sukarela dan merasa ini adalah cara yang menyenangkan untuk bertemu orang baru dan mendapatkan penghasilan tambahan.
Fenomena 'Pacar Kaki Lima' di China ini memperlihatkan sisi lain dari kehidupan di kota besar seperti Shenzhen. Ini menunjukkan bagaimana inovasi sosial dapat muncul dari kebutuhan emosional dan ekonomi, meskipun sering kali menimbulkan kontroversi.
Di satu sisi, ini adalah cara yang unik dan kreatif untuk mencari penghasilan, namun di sisi lain, banyak yang mempertanyakan dampak sosial dan moral dari layanan ini.
Dengan semakin banyaknya orang yang tertarik dan membicarakan fenomena ini, tampaknya 'Pacar Kaki Lima' akan terus menjadi topik hangat di media sosial. Hanya waktu yang akan menentukan apakah layanan ini akan tetap ada atau akan hilang seiring berjalannya waktu.