Di Tengah Kejuaraan Dunia, Riot Games Umumkan Pemotongan Karyawan

Riot Games Umumkan Pemotongan Karyawan
Sumber :
  • riot

GadgetRiot Games, pengembang di balik League of Legends, baru-baru ini mengumumkan gelombang pemangkasan karyawan lainnya, menambah daftar perampingan yang telah dilakukan sebelumnya. Langkah ini diumumkan langsung oleh Marc Merrill, salah satu pendiri dan wakil ketua Riot, melalui platform X (sebelumnya Twitter). Dalam pernyataannya, Merrill menekankan bahwa pemotongan ini bukan sekadar langkah untuk menghemat biaya, melainkan bagian dari strategi perusahaan untuk memastikan bahwa League of Legends tetap menjadi game unggulan selama bertahun-tahun ke depan.

Menurut pernyataan resmi Riot Games kepada Engadget, total 32 posisi akan dihilangkan di seluruh perusahaan. Meskipun jumlah tersebut mungkin terdengar kecil dalam skala perusahaan sebesar Riot, pengumuman ini telah memunculkan banyak pertanyaan tentang dampaknya terhadap salah satu game terpopuler di dunia, League of Legends.

Prioritas Baru di Balik Layar
Dalam pernyataannya, Merrill menegaskan bahwa Riot tidak akan mengurangi kecepatan pengembangan game-game utamanya, termasuk League of Legends. Ia juga menekankan bahwa meskipun beberapa pekerjaan dihilangkan, tim pengembang pada akhirnya akan diperbesar untuk menghadapi "fase berikutnya" dari pengembangan League. Namun, Merrill tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang fokus baru ini atau area spesifik mana yang akan terdampak dari pemotongan tersebut.

Langkah pemotongan ini dilakukan di tengah perhelatan Kejuaraan Dunia League of Legends, salah satu turnamen esports paling bergengsi dan paling banyak ditonton. Meskipun pengumuman ini datang di tengah acara besar tersebut, Riot memastikan bahwa tim esports mereka tidak akan terkena dampak dari langkah restrukturisasi ini. Pemangkasan kali ini tampaknya lebih berfokus pada tim yang bekerja di balik layar, terutama dalam aspek non-esports dan non-pengembangan inti.

Langkah Perusahaan untuk Fokus Lebih Tajam
Ini bukan pertama kalinya Riot melakukan pemangkasan karyawan. Pada awal tahun 2024, perusahaan sudah memangkas sekitar 11 persen dari tenaga kerjanya secara global, dengan fokus pada karyawan yang bekerja di luar pengembangan inti. Hal ini menandakan adanya perubahan besar dalam strategi perusahaan, terutama dengan pengumuman sebelumnya bahwa mereka akan menutup proyek penerbitan Riot Forge.

Selain itu, Riot tampaknya semakin memperketat fokus mereka, setelah bereksperimen dengan berbagai proyek di luar League of Legends. Sejak kesuksesan besar League, Riot telah mencoba berbagai hal, mulai dari pengembangan game baru seperti Valorant yang berjenis first-person shooter (FPS), Teamfight Tactics yang berfokus pada auto chess, hingga acara TV animasi populer Arcane. Meskipun banyak dari proyek ini sukses, langkah pemangkasan baru-baru ini menunjukkan bahwa Riot mungkin sedang menyusun kembali prioritasnya dan lebih berhati-hati dalam bereksperimen ke depan.

Menghadapi Masa Depan dengan Fokus yang Lebih Jelas
Saat ini, Riot Games sedang berada di persimpangan jalan antara mempertahankan kejayaan League of Legends dan melanjutkan inovasi dengan proyek-proyek baru. Banyak yang bertanya-tanya apakah langkah-langkah pemangkasan ini adalah tanda bahwa perusahaan ingin kembali berfokus penuh pada game inti mereka, atau justru bagian dari strategi jangka panjang yang lebih luas untuk memposisikan Riot sebagai perusahaan hiburan yang lebih besar.